Abstrak


Analisis Dampak Transformasi Spasial Di Wilayah Pinggiran Kota (Urban Fringe) Kota Surakarta Tahun 2017-2023


Oleh :
Putri Andriana Puspita Dewi - K5420065 - Fak. KIP

Putri Andriana Puspita Dewi. K5420065. Pembimbing: Dr. Rita Noviani, S.Si., M.Si. ANALISIS DAMPAK TRANSFORMASI SPASIAL DI WILAYAH PINGGIRAN KOTA (URBAN FRINGE) KOTA SURAKARTA TAHUN 2017 2023. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret, Juli 2024.

Terjadinya urban sprawl di Kota Surakarta yang merembet hingga ke daerah pinggiran kota, menyebabkan perubahan penggunaan lahan, kondisi sosial dan ekonomi di wilayah urban fringe Kota Surakarta. Adanya kekuatan dinamis sentrifugal dan sentripetal menambah transformasi spasial di wilayah urban fringe Kota Surakarta semakin pesat. Maka dari itu dalam penelitian ini akan dibahas mengenai Analisis Dampak Transformasi Spasial di Wilayah Urban Fringe Kota Surakarta Tahun 2017-2023. Penelitian ini bertujuan (1) Mengetahui perubahan penggunaan lahan di wilayah urban fringe Kota Surakarta Tahun 2017-2023, (2) Mengetahui perubahan kondisi sosial dan ekonomi masyarakat pada lahan yang mengalami transformasi spasial di wilayah urban fringe Kota Surakarta Tahun 2017-2023, (3) Mengetahui keterkaitan antara dampak transformasi spasial fisik, sosial dan ekonomi di wilayah urban fringe Kota Surakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan spasial, dengan sampel mencakup 8 (delapan) kecamatan di urban fringe Kota Surakarta yang menjelaskan perubahan penggunaan lahan, kondisi sosial dan ekonomi serta keterkaitan antara ketiga dampak transformasi tersebut. Hasil dari penelitian ini adalah (1) Adanya perubahan penggunaan lahan khususnya pada lahan permukiman khususnya di Kecamatan Gondangrejo dikarenakan harga lahan yang rendah dan luas wilayah yang masih luas mengakibatkan banyak pendatang yang datang ke Kecamatan Gondangrejo untuk bertempat tinggal. (2) Perubahan kondisi sosial dan ekonomi paling tinggi berada pada 3 (tiga) kecamatan yaitu Kecamatan Mojolaban, Kecamatan Gondangrejo dan Kecamatan Ngemplak dengan perolehan skor 7, ketiga kecamatan tersebut mengalami peningkatan terkait parameter untuk mengukur kondisi sosial dan ekonomi. (3) Keterkaitan antara ketiga dampak transformasi spasial di wilayah urban fringe Kota Surakarta menggunakan uji cross tab analisis chi-square, hasil paling tinggi terdapat di Kecamatan Mojolaban. Perubahan penggunaan lahan di Kecamatan Mojolaban yang signifikan ditambah dengan kondisi sosial dan ekonominya yang memperoleh skor tinggi, maka Kecamatan Mojolaban menjadi kecamatan yang memiliki tingkat keterkaitan transformasi fisik, sosial dan ekonomi yang tertinggi diantara kecamatan lain di wilayah urban fringe Kota Surakarta.