Tujuan
pendidikan akuntansi di perguruan
tinggi
pada hakikatnya membantu
mahasiswa belajar menjadi akuntan profesional. Fenomena yang terjadi di Indonesia menunjukkan bahwa adanya ketimpangan
antara peningkatan jumlah sarjana akuntansi tiap tahun dengan
jumlah akuntan publik di
Indonesia. Hal ini mengindikasikan
bahwa masih banyak sarjana akuntansi
yang tidak memilih profesi
akuntan publik.
Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk
menganalisis
determinan persepsi
mahasiswa akuntansi dalam memilih profesi akuntan publik dengan diprediksi dari
gaji, pelatihan profesional, pengakuan profesional, lingkungan kerja,
nilai-nilai sosial, pertimbangan pasar kerja, personalitas, dan lama studi.
Populasi
adalah mahasiswa akuntansi
UNS serta tiga universitas swasta di Surakarta (UMS, UNISRI dan UNIBA).
Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan kriteria
mahasiswa yang sudah lulus mata kuliah akuntan keuangan lanjutan dan pengauditan. Jumlah
sampel yang memenuhi kriteria sejumlahÂ
135 mahasiswa. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner tertutup. Data dianalisis dengan metode Binary Logistic Analysis.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) Gaji, pelatihan profesional, lingkungan kerja, nilai-nilai sosial, profesionalitas, dan lama studi tidak berpengaruh signifikan terhadap pemilihan karier mahasiswa akuntansi sebagai akuntan publik. (2) Pengakuan profesional dan pertimbangan pasar kerja berpengaruh signifikan terhadap pemilihan karier mahasiswa akuntansi sebagai akuntan publik. (3) Hasil uji Exp(B) atau Odds Ratio menunjukkan bahwa pertimbangan pasar kerja memiliki pengaruh dominan terhadap pemilihan karier mahasiswa akuntansi sebagai akuntan publik.