;
Latar belakang: Systemic Lupus Erythematosus (SLE)
pada anak memiliki derajat aktivitas penyakit yang
lebih tinggi. Derajat aktivitas SLE telah terbukti secara independen sebagai
prediktor kerusakan dan kematian organ, sebagaimana dibuktikan oleh berbagai
penanda inflamasi yang terlibat dalam patogenesis penyakit SLE. Neutrophil Lymphocyte
Ratio
(NLR) atau rasio neutrofil limfosit dipelajari secara luas sebagai parameter
prognostik atau skrining dalam jumlah penyakit dengan komponen inflamasi
penting seperti keganasan, trauma, sepsis, patologi perawatan kritis, maupun
kasus autoimun. Tetapi hingga saat ini belum ada studi lebih lanjut terkait
hubungan NLR pada kasus SLE khususnya kasus pada anak.
Tujuan: Menganalisis hubungan antara rasio
neutrofil limfosit dengan derajat aktivitas penyakit SLE pada pasien anak.
Metode: Studi cross sectional, diambil dari rekam
medis pasien usia 1
– 18 tahun yang menderita SLE, baik dirawat inap maupun dirawat jalan dan
mempunyai data pemeriksaan darah rutin di RSDM yang diambil pada kunjungan
terakhir sejak Januari 2019 – Desember 2022
Analisis statistik SPSS 22 dengan Uji Chi square dan nilai p<0>
Hasil: Derajat
aktivitas penyakit SLE dalam kategori derajat penyakit aktif (Skor SLEDAI
>4) semua (100.0%) dengan NLR yang tinggi (NLR>2), pasien dengan derajat aktivitas SLE dalam kategori derajat penyakit
tidak aktif (Skor SLEDAI
<4) sebagian besar (88.9%) dengan NLR yang rendah (NLR<2>Ada korelasi
bermakna antara rasio NLR dengan derajat
aktivitas SLE pada anak nilai p=<0>
Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara NLR
dengan skor SLEDAI pada pasien anak dengan SLE. NLR memiliki korelasi
positif dengan skor SLEDAI