;

Abstrak


Hubungan Antara Rasio Neutrofil Limfosit Dengan Derajat Aktivitas Systemic Lupus Erythematosus (SLE) Pada Anak


Oleh :
Anindita Ratna Gayatri - S592008001 - Fak. Kedokteran

Latar belakang: Systemic Lupus Erythematosus (SLE) pada anak memiliki derajat aktivitas penyakit yang lebih tinggi. Derajat aktivitas SLE telah terbukti secara independen sebagai prediktor kerusakan dan kematian organ, sebagaimana dibuktikan oleh berbagai penanda inflamasi yang terlibat dalam patogenesis penyakit SLE. Neutrophil Lymphocyte Ratio (NLR) atau rasio neutrofil limfosit dipelajari secara luas sebagai parameter prognostik atau skrining dalam jumlah penyakit dengan komponen inflamasi penting seperti keganasan, trauma, sepsis, patologi perawatan kritis, maupun kasus autoimun. Tetapi hingga saat ini belum ada studi lebih lanjut terkait hubungan NLR pada kasus SLE khususnya kasus pada anak.

Tujuan: Menganalisis hubungan antara rasio neutrofil limfosit dengan derajat aktivitas penyakit SLE pada pasien anak.          

Metode: Studi cross sectional, diambil dari rekam medis pasien usia 1 – 18 tahun yang menderita SLE, baik dirawat inap maupun dirawat jalan dan mempunyai data pemeriksaan darah rutin di RSDM yang diambil pada kunjungan terakhir sejak Januari 2019 – Desember 2022  Analisis statistik SPSS 22 dengan Uji Chi square dan nilai p<0>

Hasil: Derajat aktivitas penyakit SLE dalam kategori derajat penyakit aktif (Skor SLEDAI >4) semua (100.0%) dengan NLR yang tinggi (NLR>2), pasien dengan derajat aktivitas SLE dalam kategori derajat penyakit tidak aktif (Skor SLEDAI <4) sebagian besar (88.9%) dengan NLR yang rendah (NLR<2>Ada korelasi bermakna antara rasio NLR  dengan derajat aktivitas SLE pada anak nilai p=<0>
Kesimpulan:
Terdapat hubungan yang signifikan antara NLR dengan skor SLEDAI pada pasien anak dengan SLE. NLR memiliki korelasi positif dengan skor SLEDAI