;

Abstrak


Perbandingan Penerapan Flipped Learning dalam Pendidikan Ekonomi antara Indonesia dan Bangladesh; Prospek, Tantangan, dan Penerapannya di Perguruan Tinggi


Oleh :
Osman Masud - S992208007 - Fak. KIP

Penelitian ini meneliti kelayakan penerapan pembelajaran flipped di institusi pendidikan tinggi di Bangladesh dan Indonesia dengan menggunakan metode Teknologi, Personal, dan Lingkungan (TPE). Data dari 476 responden (250 dari Bangladesh dan 226 dari Indonesia) menunjukkan bahwa 60% guru di Bangladesh tidak mendiskusikan pembelajaran flipped dengan siswa, sementara 75% guru di Indonesia melakukannya. Guru di Indonesia (100%) lebih menyadari pembelajaran flipped dibandingkan guru di Bangladesh (57,5%). Demikian pula, 63,33% siswa di Bangladesh tidak familiar dengan pembelajaran flipped, dibandingkan dengan 60,82% siswa di Indonesia yang mengenalnya. Temuan utama menunjukkan bahwa 56% guru di kedua negara menyadari keberadaan pembelajaran flipped, dengan 80% siswa menyatakan minat untuk mengadopsinya. Namun, sebagian besar guru, terutama yang lebih tua, memerlukan pelatihan teknologi. Tantangan yang dihadapi termasuk akses internet yang buruk, kurangnya sumber daya teknologi, dan ketidakbiasaan dengan pendekatan pembelajaran flipped. Indonesia lebih siap untuk menerapkan pembelajaran flipped karena infrastruktur dan dukungan yang lebih kuat, sementara Bangladesh memerlukan peningkatan dalam teknologi dan lingkungan. Meskipun begitu, kedua negara menunjukkan antusiasme yang kuat terhadap pembelajaran flipped, dengan lebih dari 90% siswa bersemangat untuk berpartisipasi. Dukungan pemerintah dan peningkatan anggaran disarankan untuk keberhasilan implementasi.