Self medication (pengobatan sendiri) umumnya untuk mengatasi gangguan kesehatan ringan seperti batuk. Prevalensi batuk di Indonesia pada tahun 2023 pada anak-anak (15%) dan dewasa (20%). Pada pertengahan tahun 2022 terdapat 245 kasus kematian anak akibat beredarnya obat sirup batuk penyebab gagal ginjal akut, batuk di Desa Ngeluk terdapat 174 kasus pada tahun 2021, 309 kasus pada tahun 2022, dan 237 kasus pada tahun 2023. Penatalaksanaan swamedikasi yang tidak tepat menyebabkan terjadinya medication error sehingga masyarakat harus memiliki pengetahuan dan sikap yang baik dalam melaksanakan swamaedikasi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan sikap pada masyarakat terhadap swamedikasi batuk di Desa Ngeluk.
Metode penelitian yang digunakan berupa survey dengan metode analisis deskriptif dan pendekatan Cross Sectional. Populasi pada penelitian ini merupakan masyarakat Desa Ngeluk yang berusia 17-65 tahun dengan jumlah 1756 dan pengambilan sampel data menggunakan metode berupa purposive sampling dengan jumlah sampel minimal 325 responden.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat temasuk
dalam kategori sangat baik (63,4%) dan baik (36,6%). Sikap masyarakat termasuk
sikap positif (75,1%) dan sikap negatif (24,9%). Kesimpulan yang diperoleh adalah
tingkat pengetahuan masyarakat berada pada kategori sangat baik (88%) dan
tingkat sikap termasuk sikap positif.