;

Abstrak


Persepsi Pemilih Pemula Terhadap Personal BrandingCalon Presiden 2024(Studi Kasus Persepsi Santri Pemilih Pemula Pondok PesantrenAt-Tauhid, Pondok Pesantren Miftachus Sunnah, Pondok PesantrenRaudhotul Muta’allimin Surabaya Terhadap Personal BrandingCalon Presiden 2024)


Oleh :
Nifta Alifatul Khotijah - S232208011 - Fak. ISIP

ABSTRAK Nifta Alifatul Khotijah. NIM: S232208011. 2024. PERSEPSI PEMILIH PEMULA TERHADAP PERSONAL BRANDING CALON PRESIDEN 2024. (Studi Kasus Persepsi Santri Pemilih Pemula Pondok Pesantren AtTauhid, Pondok Pesantren Miftakhus Sunnah, Pondok Pesantren Raudhotul Muta’alimin Surabaya Terhadap Personal Branding Calon Presiden 2024). TESIS. Pembimbing I: Dr. Andre Rahmanto, M.Si. Pembimbing II: Drs.Ign. Agung Satyawan,SE.S.I.Kom, M.Si., Ph.D. Program Magister Ilmu Komunikasi (Manajemen Komunikasi) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan analisis serta gambaran mengenai persepsi dari santri pemilih pemula Pondok Pesantren At-Tauhid, Pondok Pesantren Miftakhus Sunnah, Pondok Pesantren Raudhotul Muta’allimin Surabaya mengenai pesonal branding dari calon Presiden 2024. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengidentifikasi apakah terdapat perbedaan persepsi terhadap personal branding calon presiden 2024 yang melakukan kunjungan dengan yang tidak melakukan kunjungan ke pondok pesantren. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus, karena memberikan ruang untuk dapat memahami secara mendalam mengenai pengalaman, sudut pandang mengenai persepsi santri pemilih pemula terhadap personal branding calon presiden 2024, menyajikannya secara apa adanya sesuai dengan fakta atau temuan yang ada di Pondok Pesantren Miftachus Sunnah, Pondok Pesantren Raudhotul Muta’allimin, dan Pondok Pesantren At-Tauhid Sidosermo Surabaya. Adapun pemilihan informan sebagai sumber data dilakukan menggunakan teknik purpovise sampling. Pendekatan teori menggunakan Teori Branding yang dikemukakan oleh David Aaker, tujuan model ini adalah untuk membantu ahli strategi mempertimbangkan berbagai elemen dan pola brand yang dapat membantu memperjelas, memperkaya, dan membedakan identitas. Hasil penelitian menunjukkan Pemilih pemula santri yang mendapat kunjungan langsung dari calon presiden memiliki persepsi yang lebih mendalam terhadap personal branding calon presiden 2024. Mereka lebih mengenali karakter dan personal branding calon presiden secara langsung melalui kunjungan ke Pondok Pesantren. Interaksi langsung ini tidak hanya meningkatkan pemahaman mereka terhadap calon presiden tetapi juga mendorong keterlibatan aktif dalam mencari informasi tambahan, khususnya melalui media sosial. Di sisi lain, santri pemilih pemula yang tidak mendapatkan kunjungan cenderung mengandalkan informasi dari media sosial, Google, YouTube, TikTok, Instagram, Baliho, dan banner di sepanjang jalan. Perbedaan ini menunjukkan bahwa kunjungan langsung dapat memperdalam dan memperkaya persepsi pemilih pemula terhadap calon presiden, sementara sumber informasi alternatif tetap memainkan peran penting dalam membentuk pemahaman mereka secara umum.