Penelitian ini berjudul Dinas Kabupaten Sindupraja di Mangkunegaran Pada Tahun 1934 – 1950. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana peran dan kedudukan Kabupaten Sindupraja pada masa sebelum Kemerdekaan Repubik Indonesia, (2) Bagaimana peran dan kedudukan Kabupaten Sindupraja pada masa setelah Kemerdekaan Repubik Indonesia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana peran dan kedudukan dari Kabupaten Sindupraja dalam pembangunan infrastruktur pengairan dan pekerjaan umum serta berbagai tantangan yang dihadapi akibat hilangnya swapraja yang beralih ke pemerintahan Indonesia pada tahun 1934 – 1950.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah, dengan empat tahapan, yaitu Heuristik, Kritik sumber, Interpretasi dan Historiografi. Dengan memanfaatkan sumber sezaman sebagai sumber utama, dengan data berupa arsip dan surat kabar, seperti arsip Surat Penetapan Residen No.59 tentang masalah Dinas Pengairan tahun 1946 dengan nomor arsip 5689, arsip tentang berkas penambahan gedung-gedung perkantoran tahun 1945 dengan nomor arsip 5710, Berkas masalah Sindupraja tahun 1945 dengan nomor arsip 5701 dan surat kabar Asia Raya.
Hasil dari penelitian ini adalah Kabupaten Sindupraja adalah dinas pemerintahan Mangkunegaran yang bertanggungjawab dalam mengelola pengairan dan pekerjaan umum. Kabupaten Sindupraja merupakan penggabungan dua kabupaten (jawatan) yaitu Dinas Pekerjaan Umum (Kartipraja) dengan Dinas Irigasi (Sindumarta), penggabungan dinas tersebut dilakukan pada tahun 1934 oleh Sri Paduka Mangkunegara VII, kehadiran Kabupaten Sindupraja memiliki peran yang sangat penting bagi perkembangan pembangunan di wilayah Praja Mangkunegaran. Hal itu dibuktikan dengan pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan oleh Kabupaten Sindupraja, pada masa sebelum kemerdekaan Republik Indonesia, perbaikan dan pemeliharaan saluran air, waduk, jalan dan jembatan, rumah dinas dan gedung-gedung pemerintahan. Pelaksanaan pekerjaan tersebut terus berlanjut ketika kependudukan jepang dibuktikan dengan pembangunan saluran air untuk kesehatan umum (Assainering), memperbaiki beberapa saluran air yang rusak dan pekerjaan-pekerjaan lainnya. Memasuki masa awal kemerdekaan Indonesia dengan situasi politik yang kurang kondusif menyebabkan beberapa aktivitas dari Kabupaten Sindupraja terhambat. Kedudukan Kabupaten Sindupraja semakin lama semakin kian terpuruk dengan beberapa situasi yang tidak menguntungkan terutama di bidang sosial-politik, namun dibalik situasi tersebut Kabupaten Sindupraja masih menunjukan peran positif pada pembangunan di Mangkunegaran.
Kesimpulan yang dapat diambil bahwa Kabupaten Sindupraja memiliki peran penting bagi Praja Mangkunegaran sebelum kemerdekaan, terutama dalam pembangunan dan pemeliharaan pengairan serta pekerjaan umum. Namun, setelah kemerdekaan, peran dan kedudukan Kabupaten Sindupraja menurun akibat tekanan sosial dan politik, sehingga kontribusi Kabupaten Sindupraja terhadap Mangkunegaran menjadi minim.