Misi otonomi daerah itu sendiri bukan untuk meningkatkan pelayanan dan
kesejahteraan rakyat, yaitu Daerah didorong untuk menjadi mandiri dalam
pembangunan, dengan mengurangi ketergantungan pada pembiayaan dari
pemerintah pusat Karakteristik yang dimiliki setiap daerah di Indonesia bersifat
heterogen, hal itu memicu terhadap hasil dari kinerja di setiap daerah di Indonesia.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui secara empiris pengaruh
karakteristik pemerintah daerah menggunakan ukuran pemerintah daerah, belanja
modal, dan tingkat kekayaan daerah terhadap kinerja keuangan pemerintah daerah.
Populasi penelitian ini merupakan seluruh pemerintah kabupaten/kota di Indonesia.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive
sampling, sehingga diperoleh sampel sebanyak 2.488 data observasi dari tahun
2016-2020. Kinerja keuangan pemerintah daerah diukur menggunakan rasio
efisiensi. Pengujian dilakukan dengan menggunakan Eviews 12 dan menerapkan
analisi regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja
keuangan pemerintah daerah dipengaruhi positif oleh Ukuran daerah dan Belanja
Modal Sedangkan Tingkat Kekayaan Daerah memiliki pengaruh negatif, hal ini
terjadi karena masih tingginya tingkat ketergantungan daerah terhadap
pemerintahan pusat.