Potensi zakat di Indonesia belum tercapai secara optimal, meskipun telah
didukung digitalisasi seperti platform website Organisasi Pengelola Zakat (OPZ).
Pada tahun 2022 perolehan zakat sebesar Rp 22,43 triliun sedangkan potensi zakat
sebesar 233,8 triliun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja website
OPZ skala nasional ditinjau dari perspektif umum dan public value. Penelitian ini
menggunakan metode campuran dengan menggabungkan pendekatan deskriptif
kuantitatif dan analisis isi kualitatif. Kinerja website perspektif umum dievaluasi
menggunakan 5 aspek, yaitu 1) eror, 2) aksesibilitas, 3) kompatibilitas, 4) standar,
dan 5) kegunaan. Sementara kinerja perspektif public value menggunakan 5 aspek,
yaitu 1) amanah, 2) transparansi, 3) keterlibatan warga, 4) dialog, dan 5) daya
tanggap. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja website OPZ skala
nasional masih kurang baik secara umum atau public value. Dilihat dari perspektif
umum, website OPZ memiliki kinerja kurang baik yaitu sebesar 34,8%. Kinerja
website paling baik pada aspek kompatibilitas disusul oleh eror, aksesibilitas,
standard dan terakhir usability. Sementara dari perspektif public value, website
OPZ juga menunjukkan kinerja kurang baik dengan presentase sebesar 44,4%.
Aspek public value dengan kinerja paling baik yaitu dialog, disusul transparansi,
amanah, keterlibatan warga, dan yang paling buruk yaitu daya tanggap.
Berdasarkan hasil penelitian direkomendasikan agar OPZ skala nasional untuk
meningkatkan kualitas website secara umum dan public value. Diharapkan OPZ
mampu meminimalisir masalah-masalah yang ditemukan pada website.