Abstrak


STUDI PEMANFAATAN SILIKA DARI ABU AMPAS TEBU SEBAGAI BAHAN ADITIF PADA PEMBUATAN GERABAH


Oleh :
ACHMAD NANDANG ROZIAFANTO - M0303013 -

Telah dilakukan pemanfaatan silika dari abu ampas tebu (bagasse) sebagai bahan aditif pada pembuatan gerabah. Ampas tebu dipilih karena abunya mengandung SiO2 yang tinggi dan termasuk sumber daya alam yang terbarukan. Proses pengambilan silika dari ampas tebu dilakukan dengan pengarangan pada suhu 350o C dilanjutkan dengan pengabuan dengan empat variasi suhu yaitu 500; 600; 700 dan 800o C. Masing-masing jenis abu yang dihasilkan, dianalisis dengan alat difraksi sinar-X untuk mengetahui bentuk silika yang terbentuk, sedangkan kadar silika dalam abu diukur dengan Spektroskopi Serapan Atom. Untuk mencari jumlah abu dalam adonan keramik yang dapat menghasilkan keramik dengan kekuatan tertinggi maka ditambahkan 3, 5, dan 10% berat abu dengan kontrol adonan tanpa abu. Pembakaran adonan dilakukan secara terkendali dengan kecepatan pemanasan 135o C/jam sampai mencapai 900o C dan suhu akhir ditahan selama 3 jam kemudian didinginkan sampai suhu ruang. Produk yang dihasilkan dikarakterisasi sifat fisikanya a.l. nilai susut kering, susut bakar, densitas, porositas dan kuat patah keramik. Percobaan dengan XRD menunjukkan bahwa bentuk kristal SiO2 setelah pengabuan 500-600o C adalah amorf dan setelah pengabuan 600-700o C adalah kristalin sedangkan kandungan silika dalam abu adalah 49,09 ± 1,44% (berat/berat). Karakteristik gerabah yang paling optimal adalah hasil penambahan abu 10% (berat/berat) setelah pengabuan pada suhu 500o C dengan parameter nilai susut kering 6,07 ± 0,05%, susut bakar 1,09 ± 0,14%, densitas 6,24 ± 0,16 g/cm3 , porositas 16,61 ± 0,10% dan kuat patah 940,01 ± 17,44 N/cm2 . Hasil ini membuktikan bahwa kondisi proses pengabuan dan jumlah penambahan abu ampas tebu menentukan kualitas hasil produk akhir keramik gerabah. Kata Kunci : Ampas tebu, silika, amorf, kristalin, gerabah.