Berpikir kritis dan komunikasi lisan adalah keterampilan penting di abad 21. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan komunikasi lisan menggunakan model PBL dilengkapi e-book. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam 2 siklus dan terdiri atas 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Metode pengumpulan data menggunakan tes, observasi, dan wawancara. Uji validitas data menggunakan triangulasi metode. Analisis data menggunakan analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan adanya peningkatan keterampilan keterampilan berpikir kritis dan komunikasi lisan siswa. Keterampilan berpikir kritis aspek interpretation dari pra siklus 38,33% pada siklus I menjadi 60,83?n meningkat 74,17% pada siklus II, aspek analysis dari pra siklus 36,67% pada siklus I menjadi 70?n meningkat 86,67% pada siklus II, aspek inference dari pra siklus 35,83% pada siklus I menjadi 64,17?n meningkat 84,17% pada siklus II, aspek evaluation dari pra siklus 55,83% pada siklus I menjadi 75?n meningkat 88,33% pada siklus II, aspek explanation dari pra siklus 40% pada siklus I menjadi 64,17?n meningkat 86,67% pada siklus II, aspek self-regulation dari pra siklus 50% pada siklus I 68,33?n meningkat 87,5% pada siklus II. Keterampilan komunikasi lisan pada aspek conveys message for selected target dari pra siklus 59,17% pada siklus I 69,17% meningkat 86,67% pada siklus II, aspek receptive communication dari pra siklus 40,83% pada siklus I 60,83% meningkat 80,83% pada siklus II, aspek uses a full range of resources to express ideas dari pra siklus 40% pada siklus I 62,5% meningkat 82,5% pada siklus II. Siklus telah meningkat sesuai target yaitu 20%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penerapan model PBL dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan komunikasi lisan pada siswa SMPN 2 Mojogedang.