Abstrak


Pelaksanaan Program Pekarangan Pangan Lestari melalui Pengembangan RUMAT (Rumah Masyarakat Tani) (Studi Kasus Kelompok Wanita Tani Srikandi Desa Karangturi Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar)


Oleh :
Ardila Bela Aprillia - H0420012 - Fak. Pertanian

Badan Ketahanan Pangan pada tahun 2010 mengeluarkan program untuk menjaga ketahanan pangan yaitu Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) dan pada tahun 2020 berubah menjadi Pekarangan Pangan Lestari (P2L). Salah satu penggerak program ini adalah Kelompok Wanita Tani atau KWT. KWT Srikandi adalah KWT yang telah melaksanakan program ini sejak 2023. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis dan mendeskripsikan pelaksanaan, kondisi faktor pendukung internal dan eksternal, dan tingkat keberhasilan pelaksanaan program P2L oleh KWT Srikandi di Desa Karangturi, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar. Metode penelitian adalah kualitatif deskriptif. Metode penentuan lokasi secara purposive yaitu di Desa Karangturi. Metode penentuan infoman yaitu purposive dan snowball. Jumlah informan sebanyak 9 orang. Metode pengumpulan data dengan observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Metode analisis data menggunakan Miles and Huberman. Validitas data menggunakan ketekunan pengamatan; triangulasi sumber, metode, dan teknik; serta kecukupan referensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan program P2L terdapat 3 tahap yaitu tahap perencanaan meliputi melakukan koordinasi dengan berbagai pihak yang terkait program, menentukan tujuan jangka pendek dan jangka panjang, serta mempersiapkan sarana dan prasarana; tahap pelaksanaan meliputi pembibitan, pengembangan demplot, pertanaman, dan penanganan pasca panen; dan tahap evaluasi meliputi menetapkan apa yang akan dievaluasi, menyusun rencana evaluasi, pengumpulan data, analisis hasil, dan pengambilan keputusan. Kondisi faktor internal meliputi partisipasi dan motivasi dari anggota cukup baik namun perlu ditingkatkan dan kondisi faktor eksternal sudah baik. Dari 4 indikator keberhasilan hanya 3 yang tercapai karena diduga disebabkan adanya faktor penghambat yaitu motivasi rendah, kegiatan lain, pekerjaan, ketidakmandirian KWT, dan kurangnya penyuluhan.