Komite Pengendalian Resistensi Antimikroba melaporkan bahwa setiap tahun kasus resistensi meningkat dari tahun 2013 (40%), 2016 (60%), sampai 2019 (60,4%). Selain itu ditemukan 30% sampai 80% penggunaan antibiotik tidak berdasarkan indikasi penggunaan. Pemahaman masyarakat mengenai ketepatan penggunaan antibiotik sangat berpengaruh untuk keberhasilan terapi serta menghindari terjadinya resistensi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan remaja tentang penggunaan antibiotik. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Lokasi penelitian bertempat di Kelurahan Wates, Wates, Kulon Progo. Sampel penelitian ini sebanyak 329 orang. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner dengan 12 pertanyaan terkait pengetahuan dalam penggunaan antibiotik menggunakan skala Guttman. Skor dikelola dalam bentuk persentase dan dikelompokkan sesuai kategori baik (76%-100%), cukup (56%-75%), dan kurang (<56>
