Aviva Wahyu Samtia. B0220011. 2024. “Strategi Ketidaksantunan Berbahasa dan
Respons terhadap Ketidaksantunan dalam Podcast Warung Kopi”. Skripsi:
Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sebelas Maret.
Fenomena ketidaksantunan tidak hanya ditemukan dalam bentuk lisan,
namun dapat dijumpai dalam media sosial. Salah satu kanal Youtube yang
mengandung banyak fenomena ketidaksantunan adalah kanal Youtube Has
Creative. Has Creative menayangkan beberapa program acara yang menarik, salah
satunya adalah program PWK. Program PWK merupakan akronim dari Podcast
Warung Kopi. Tuturan tidak santun mempunyai strategi yang dituturkan oleh
penutur yaitu strategi ketidaksantunan. Di samping itu, terdapat respons terhadap
ketidaksantunan yang diberikan oleh mitra tutur ketika menerima ketidaksantunan
dari penutur.
Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah (i) bagaimana
strategi ketidaksantunan dalam acara Podcast Warung Kopi ? dan (ii) bagaiamana
respons terhadap ketidaksantunan dalam acara Podcast Warung Kopi ?
Tujuan dari penelitian ini adalah (i) mendeskripsikan strategi
ketidaksantunan dalam acara Podcast Warung Kopi dan (ii) mendeskripsikan
respons terhadap ketidaksantunan dalam acara Podcast Warung Kopi.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Data berupa dialog yang di
dalamnya terdapat tuturan antara penutur dan bintang tamu yang mengandung
strategi ketidaksantunan dan respons terhadap ketidaksantunan. Sumber data yang
digunakan adalah Podcast Warung Kopi di kanal Youtube HAS Creative. Metode
penyediaan data dalam penelitian ini menggunakan metode simak dengan teknik
catat. Analisis data yang dilakukan menggunakan analisis kontekstual serta
berdasarkan pada tiga situasi yang dibeda-bedakan menurut parameter konflik
kepentingan dan hubungan sosial.
Simpulan yang dapat diambil dari penelitian ini meliputi dua hal yaitu: (i)
strategi ketidaksantunan yang ditemukan terdiri dari empat strategi, yaitu strategi
ketidaksantunan tanpa basa-basi, strategi ketidaksantunan positif, strategi
ketidaksantunan negatif, dan strategi kesantunan semu atau sarkasme. Strategi
ketidaksantunan positif meliputi enam subsrategi yaitu mengabaikan orang lain,
memisahkan diri dari mitra tutur, menunjukkan rasa ketidaktertarikan,
menggunakan penanda identitas/sebutan yang tidak tepat, menggunakan bahasa
tabu/kasar, membuat orang lain tidak nyaman dengan bahasa yang digunakan.
Strategi ketidaksantunan negatif meliputi lima substrategi yaitu menakut-nakuti,
mengejek, meremehkan, menghina orang lain, dan mengaitkan mitra tutur dengan
hal negatif; dan (ii) respons terhadap ketidaksantunan yang ditemukan meliputi
empat respons, yaitu strategi ofensif-ofensif, strategi ofensif-defensif, menerima,
dan tidak merespons.