Kabupaten Sanggau termasuk dalam wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS) Kapuas yang merupakan salah satu DAS prioritas di Indonesia. Adanya peningkatan kejadian bencana banjir serta tingginya pembukaan lahan untuk sektor perkebunan sawit di Kabupaten Sanggau sehingga kajian terkait kerentanan bencana banjir perlu dilakukan. Penelitian ini bertujuan mengetahui tingkat kerentanan bencana banjir pada DAS Kapuas Kabupaten Sanggau. Kerentanan bencana banjir akan ditinjau dari, komponen eksposure, yaitu kemiringan lereng, ketinggian lahan, curah hujan, jenis tanah, tutupan lahan serta frekuensi banjir; komponen sensitivity, yaitu kepadatan penduduk, kepadatan bangunan dan jarak dari sungai; dan komponen adaptive capacity, terdiri atas organisasi sosial dan fasilitas evakuasi bencana. Penelitian ini merupakan penelitian dengan jenis kuantitatif dengan metode analisis weighted overlay pada ArcGIS dan analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat 3 (tiga) tingkat kerentanan banjir di Kabupaten Sanggau, yaitu Kerentanan Tinggi, Kerentanan Sedang dan Kerentanan Tinggi. Wilayah dengan kerentanan tinggi memiliki persentase sebesar 18,25%, cenderung berada pada daerah yang dekat dengan aliran sungai, kemiringan lereng yang landai dan ketinggian lahan yang rendah serta jenis tanah alluvial yang kemampuan infiltrasi air rendah dan dominan berada di Kecamatan Toba dan Kapuas. Wilayah dengan kerentanan sedang merupakan yang paling dominan di Kabupaten Sanggau dengan persentase mencapai 81,62% yang tersebar di semua kecamatan di Kabupaten Sanggau. Sedangkan, wilayah dengan kerentanan rendah memiliki persentase sebesar 0,13% saja, cenderung ditemukan pada wilayah dengan kemiringan lereng curam dan lahan tinggi yang terdapat pada bagian utara Kabupaten Sanggau tepatnya Kecamatan Entikong.