Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Gunung Bromo merupakan kawasan hutan yang dibentuk oleh Kementerian Lingkungan Hidup kemudian dialihkan kepada Universitas Sebelas Maret sebagai sarana pendidikan dan pelatihan berbasis hutan. Terdapat sungai pada KHDTK Gunung Bromo yang biasanya digunakan oleh masyarakat sekitar untuk keperluan pengairan tanaman. Anggang-anggang ditemukan keberadaannya pada sungai KHDTK Gunung Bromo yang memungkinkan potensinya sebagai bioindikator. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kelimpahan anggang-anggang yang ditemukan pada sungai Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Gunung Bromo, mengetahui hubungan antara kelimpahan anggang-anggang dengan kualitas air sungai dilihat dari faktor abiotiknya, serta mengetahui kualitas perairan sungai Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Gunung Bromo ditinjau dari faktor abiotiknya. Pengumpulan data dilakukan dengan metode jelajah pada empat stasiun pengamatan, diantaranya, ternaung arus deras, ternaung arus tidak deras, tidak ternaung arus deras dan tidak ternaung arus tidak deras. Pengukuran parameter abiotik air sungai dilakukan dengan mengukur suhu air, pH air, oksigen terlarut dan total padatan terlarut. Data kelimpahan angganganggang yang diperoleh dianalisis dengan uji ANOVA dengan signifikansi < 0>