Abstrak


Tingkat Pelayanan Jalur Pedestrian di Kawasan Wisata (Studi Kasus: Jalur Pedestrian Malioboro)


Oleh :
Hifaa' Nursabrina Rahmah - I0620044 - Fak. Teknik

Kota menjadi bagian dari tujuan wisata karena kompleksitas terkait budaya, gaya hidup, serta berbagai permintaan heterogen yang dimiliki oleh kota (Law, 1996) yang mengarah kepada perkembangan pariwisata membentuk pariwisata perkotaan (urban tourism). Yogyakarta dengan kawasan Malioboro sebagai kawasan wisata perkotaan perlu memperhatikan fasilitas perkotaan yang menjadi daya tariknya sebagai pariwisata perkotaan. Fasilitas perkotaan yang menjadi perhatian di kawasan Malioboro adalah jalur pedestriannya yang memiliki karakteristik khas serta menjadi jalur penghubung antar atraksi di dalam kawasan Malioboro. Penataan jalur pedestrian oleh Pemda DI Yogyakarta melalui realisasi kebijakan relokasi PKL pada awal tahun 2022 memberi perubahan signifikan pada jalur pedestrian. Kajian tingkat pelayanan jalur pedestrian pada penelitian ini memperhatikan enam komponen yaitu aksesibilitas, daya tarik, keamanan, kenyamanan, inklusivitas, dan kelembagaan dengan indikatornya masing-masing yang didasarkan pada komponen kawasan wisata, ruang publik, dan jalur pedestrian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pelayanan jalur pedestrian di kawasan wisata Malioboro. Metode penelitian yang digunakan yaitu jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan deduktif. Teknik analisis penelitian menggunakan analisis skoring dengan skala Guttman pada tiap indikator penilaian yang datanya dikumpulkan dengan teknik survey data primer melalui observasi lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aksesibilitas, daya tarik, keamanan, kenyamanan, inclusivism, dan kelembagaan di kawasan menghasilkan tingkat pelayanan jalur pedestrian kawasan wisata Malioboro sangat baik.