Anggrek merupakan tanaman hias yang disenangi masyarakat karena memiliki bunga dengan bentuk, warna, dan corak yang indah, serta memiliki nilai ekonomi tinggi. Anggrek memiliki biji yang berukuran sangat kecil sehingga sulit dikembangkan pada kondisi yang alami. Salah satu cara untuk menumbuhkan biji anggrek adalah dengan teknik kultur jaringan. Biji tanaman anggrek Phalaenopsis OX Red Lion ‘The Conqueror’ dikulturkan dalam suatu media buatan dan setiap jenis media memiliki komposisi kandungan mineral yang berbeda-beda. Media kultur dapat ditambahkan zat pengatur tumbuh dari golongan sitokinin yaitu BAP yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman, serta diferensiasi sel, jaringan, dan organ. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji pengaruh penggunaan media kultur yang berbeda dan pemberian BAP terhadap pertumbuhan anggrek Phalaenopsis OX Red Lion ‘The Conqueror’ serta interaksi keduanya.
Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi dan Bioteknologi Tumbuhan, Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta yang dimulai pada bulan Juni 2023 hingga Mei 2024. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang disusun secara faktorial dengan 2 faktor perlakuan yaitu: 1) Jenis media kultur (M1: media MS 1, M2: media VW, M3: media Growmore). 2) Konsentrasi BAP (B0 : kontrol (tanpa aplikasi BAP), B1 : 0,5 ppm, B2 : 1 ppm, B3 : 1,5 ppm). Data penelitian dianalisis dengan analisis ragam. Apabila berbeda nyata dilanjutkan dengan Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) pada taraf 5?n analisis regresi.
Hasil penelitian menunjukkan kombinasi media MS dan BAP 0,5 ppm mendapatkan jumlah akar tertinggi, sedangkan BAP 0,5 ppm menghasilkan tinggi planlet dan panjang daun tertinggi. Media yang berbeda berpengaruh terhadap variabel pengamatan, media MS menghasilkan jumlah daun terbanyak, media VW menghasilkan jumlah tunas dan panjang akar terbanyak, dan media Growmore menghasilkan bobot segar terbesar dan waktu muncul akar tercepat.