Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh karakteristik dewan komisaris terhadap nilai perusahaan dengan efek mediasi pengungkapan CSR. Sektor perbankan mengalami pergerakan yang cukup fluktuatif dan sektor ini merupakan sektor yang cukup fundamental.
Penelitian ini berfokus pada sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2020-2022 dengan menggunakan 111 sampel data. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, dengan kriteria tertentu. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dengan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan metode PLS dianalisis dengan Smartpls 3.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran dewan komisaris dan frekuensi rapat dewan komisaris berpengaruh positif terhadap pengungkapan CSR. Sedangkan komisaris independen berpengaruh negatif signifikan. Pengungkapan CSR berpengaruh positif signifikan pada nilai perusahaan. Penelitian ini menunjukkan bahwa pengungkapan CSR mampu memediasi ukuran dewan komisaris dan frekuensi rapat dewan komisaris terhadap nilai perusahaan. Namun, tidak dapat memediasi komisaris Independen
