Abstrak


Peningkatan Elastisitas Vagina Setelah Diberikan Ekstrak Estanol Jantung Pisang Ambon (Musa Acuminata Colla) Yang Mengandung Fitoestrogen Pada Tikus Model Menopause


Oleh :
Surmiasih - T502008031 - Fak. Kedokteran

Latar Belakang: Menurunnya hormon estrogen dan progesteron pada menopuase dapat menyebabkan perubahan fisiologis pada dinding dan mukosa vagina yang berdampak pada terjadinya atrofi sehingga dapat menurunkan elastisitas vagina. Ekstrak jantung pisang Ambon (Musa Acuminata Colla) memiliki kandungan flavonoid yang diketahui dapat berpotensi sebagai antioksidan dan fitoestrogen dalam mengurangi keluhan pada menopause. Penelitian ini bertujuan menganalisis dan membuktikan efek antoksidan dan fitoestrogen untuk meningkatkan elastisitas vagina pada tikus model menopause.

Metode: Penelitian ini adalah eksperimental analitik dengan rancangan Randomized Control Trial (RCT) Post test Control Group Design. Penelitian dilakukan pada 25 tikus betina Rattus norvegicus galur wistar usia 10-12 minggu dibagi 5 kelompok. Sebelum perlakuan tikus di adaptasi selama 1 minggu, hari ke 8 tikus di ovariektomi. Setelah 21 hari ovariektomi dilakukan pengukuran kadar estrogen dengan pemeriksaan ELISA. Intervensi pada Kelompok Normal (KN) dan Kelompok Negatif (K-) diberikan pakan dan minum, Kelompok Positif (K+) diberikan terapi estrogen 0,01125 mg/hari, P1 diberikan EEJPA 200 mg/kg bb, dan P2 diberikan EEJPA 400 mg/kg bb selama 21 hari, pengambilan darah untuk pemeriksaan estrogen, MDA dan jaringan vagina untuk immunohistokimia Actin, Claudin-1, TGF-β dan histopatologi kolagen. Uji statistik menggunakan uji Anova dan Kruskal Wallis dengan tingkat signifikasi (p< 0>

Hasil: Pemberian EEJPA terbukti meningkatkan estrogen sebesar 56,46 pg/mL, menurunkan kadar MDA 2,04 nmol/mg, meningkatkan ekspresi actin 21,4%, ekspresi Claudin-1 21,6%, ekspresi TGF-β 14,2?n ekspresi kolagen 30,81% secara signifikan dengan (p<0>

Kesimpulan: Secara biomolekuler dan klinis terjadi peningkatan elastisitas vagina pada tikus model menopause dibuktikan dengan terjadinya penurunan kadar ROS (MDA), peningkatan kadar estrogen, ekspresi Actin, Claudin-1, TGF-β setelah diberi EEJPA yang mengandung fitoestrogen.