Abstrak


Pengaruh Kadar Aktivator 0,43 dan Rasio Sodium Silikat Terhadap Sodium Hidroksida (0,5-1,5) pada Beton Geopolimer dengan Bahan Dasar Fly Ash Terhadap Kuat Tekan dan Toughness


Oleh :
Muhammad Hayyu 'alam - I0120109 - Fak. Teknik

Beton geopolimer merupakan jenis beton yang reaksi pengikatnya bukanlah reaksi hidrasi melainkan reaksi polimerisasi. Beton geopolimer tidak menggunakan semen dan sebagai penggantinya digunakan abu terbang (Fly ash) yang merupakan sisa hasil pembakaran batu bara. Fly ash berperan sebagai prekursor pada reaksi kimia yang terjadi pada beton geopolimer. Oleh karena itu, dalam pembuatan beton geopolimer fly ash membutuhkan alkali aktivator yang sesuai dengan kandungan senyawa di dalamnya agar mampu bereaksi membentuk material yang memiliki sifat seperti semen. Alkali aktivator yang digunakan adalah sodium silikat (SS) dan sodium hidroksida (SH).

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kuantitatif eksperimental dengan melakukan variasi rasio sodium silikat dan sodium hidroksida 0,5; 1,0; dan 1,5 pada beton geopolimer dengan kadar aktivator 0,43. Benda uji yang digunakan berbentuk silinder dengan ukuran diameter 15 cm dan tinggi 30 cm. Hasil dari penelitian ini adalah kajian kuat tekan dan toughness beton geopolimer berumur 28 hari dengan variasi SS/SH 0,5-1,5 pada kadar aktivator 0,43.

Hasil pengujian kuat tekan beton dan toughness geopolimer dengan variasi rasio sodium silikat dan sodium hidroksida 0,5; 1,0; dan 1,5 pada kadar aktivator 0,43 masing-masing sebesar 33,61 MPa; 34,33 MPa; 40,11 MPa dan 0,2372 x 105; 0,2375 x 105; 0,2741 x 105. Nilai kuat tekan dan toughness maksimum beton geopolimer dengan rasio SS/SH (0,5-1,5) pada kadar aktivator 0,43 berturut-turut sebesar 40,11 MPa dan 0,2741 x 105 J/m3.