;

Abstrak


Rasionalitas Naratif Peracik Teh dalam Mengkomunikasikan Pengalaman Gastronomi Kepada Pelanggan


Oleh :
Sulistiyo Joko Wahyudi - S232008015 - Fak. ISIP

Sulistiyo Joko Wahyudi, Rasionalitas Naratif Peracik Teh dalam Mengkomunikasikan Pengalaman Gastronomi Kepada Pelanggan (Studi Analisis Naratif Kedai Titilaras di Pasar Gede Surakarta). 2024. TESIS. Pembimbing I: Dr. Andre N. Rahmanto, S.Sos., M.Si, Pembimbing II: Albert Muhammad Isrun Naini, S.Sos., M.Pol.Sc., Ph.D, Program Studi Magister Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Makanan merupakan aspek yang tidak terpisahkan dari kehidupan dan eksistensi manusia. Dalam beberapa tahun terakhir, terdapat sekelompok orang yang kebutuhannya untuk bersantap di restoran tertentu tidak hanya karena kebutuhan fisiologis tetapi juga karena motif makanan dan minuman itu sendiri serta pengalamannya. Konsumen kuliner ini terdorong untuk terhubung dengan produsen kuliner dan terinspirasi oleh pengalaman gastronomi. Tren masa depan dalam ekspektasi konsumen kuliner yang perlu diperhatikan oleh produsen kuliner adalah penceritaan kuliner, pengalaman sensori, dan personalisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rasionalitas naratif narasi peracik teh di Kedai Titilaras dalam mengkomunikasikan pengalaman gastronomi kepada pelanggan dan karakteristik pelanggan Kedai Titilaras. Peneliti menggunakan teori Paradigma Naratif dari Walter Fisher (Fisher, 1984) dan konsep Pengalaman Gastronomi dari beberapa pakar (Björk & Kauppinen-Räisänen, 2016b; Stone et al., 2017; Cherro Osorio et al., 2021; Afaq et al., 2022).

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan naratif. Pengumpulan data melalui observasi partisipatif di Kedai Titilaras. Sumber data lain didapatkan dari wawancara dengan informan utama yaitu peracik teh yang sekaligus pemilik Kedai Titilaras dan dengan informan tambahan yaitu pelanggan Kedai Titilaras yang memiliki pemaknaan setelah berkunjung di Kedai Titilaras. Unit analisis yang digunakan adalah rasionalitas naratif dari teori Paradigma Naratif.

Hasil penelitian menunjukkan narasi peracik teh di Kedai Titilaras sebagai food communication memiliki rasionalitas naratif dalam mengkomunikasikan pengalaman gastronomi kepada pelanggan, sehingga narasi-narasi yang dituturkan oleh peracik teh di Kedai Titilaras baik secara verbal maupun non-verbal dapat diterima dan dipercaya oleh pelanggan. Narasi peracik teh di Kedai Titilaras tersebut mampu membangun pengalaman gastronomi yang unik, berkesan, dan bermakna di benak pelanggan. Penelitian ini juga menemukan pelanggan Kedai Titilaras merupakan foodie yang tidak akan terpuaskan hanya dengan produk makanan dan minuman semata, mereka juga terinspirasi melalui pengalaman gastronomi