Abstrak


Prarancangan Pabrik Biphenyl dari Benzena dengan Proses Thermal Dehydrocondensation Kapasitas 15.000 Ton/Tahun


Oleh :
Haura Rana Zhafirah - I0520046 - Fak. Teknik

Biphenyl (C12H10) adalah salah satu produk intermediet yang memiliki fungsi sebagai pelarut dalam produksi obat-obatan, pembawa zat warna tekstil, pembawa zat warna tinta cetak, serta sebagai media transfer panas (dowtherm). Kebutuhan spesifik untuk 1 kg produk biphenyl diperlukan bahan baku 1,38 kg benzena, serta menghasilkan hidrogen 0,01 kg dan sisa benzena 0,37 kg. Pabrik biphenyl direncanakan beroperasi pada tahun 2027 di Kawasan Industri Cilacap, Jawa Tengah dengan kapasitas 15.000 ton/tahun.

Reaksi pembentukan biphenyl dari benzena diawali melalui proses thermal dehydrocondensation pada reaktor. Reaksi ini berlangsung pada plug flow reactor (PFR) dengan kondisi operasi 790°C – 675°C dan tekanan 1,5 bar. Reaksi berlangsung pada kondisi adiabatic, non-isothermal, dan bersifat endotermis dengan konversi biphenyl sebesar 12%. Aliran keluar reaktor kemudian dikondensasikan sebelum masuk ke separator untuk memisahkan hidrogen dan biphenyl. Hasil atas separator berupa hidrogen dialirkan ke flare sementara hasil bawah berupa biphenyl dan benzena yang dimurnikan dalam menara distilasi. Benzena hasil keluaran atas menara distilasi di-recycle ke mixer sedangkan hasil bawah keluaran menara distilasi berupa biphenyl dengan kemurnian 99,99% yang dialirkan ke prilling tower dan produk berupa serbuk padat disimpan dalam silo.

Unit pendukung proses pabrik untuk 1 kg produk biphenyl memerlukan unit pengadaan air sebesar 68,12 m3, superheated steam 7 bar sebesar 1,68 kg, udara tekan sebesar 0,037 m3, tenaga listrik sebesar 0,259 kWh, dan bahan bakar berupa IDO (Industrial Diesel Oil) sebesar 0,86 L dan HSD (High Speed Diesel) sebesar 0,028 L. Pabrik juga didukung laboratorium yang mengontrol mutu bahan baku dan produk serta bahan buangan pabrik berupa cairan dan gas.

Bentuk perusahaan yang dipilih adalah Perseroan Terbatas (PT), dengan struktur organisasi line and staff. Sistem kerja karyawan berdasarkan pembagian jam kerja terdiri dari karyawan shift sebanyak 148 karyawan dan non-shift sebanyak 95 karyawan.

Hasil analisis ekonomi untuk pabrik yang beroperasi selama 330 hari/tahun ini diperoleh, ROROI (Rate of Return on Investment) sebesar 46,88%, PBP (Pay Back Period) selama 4,5 tahun, dan CCR (Cummulative Cash Ratio) 2,64. Nilai profitabilitas discounted DPBP (Discounted Payback Period) selama 6 tahun dan DCFROR (Discounted Cash Flow Rate of Return) sebesar 18,49%. Evaluasi resiko berupa BEP (Break Event Point) sebesar 50,48%, dan SDP (Shut Down Point) 35,64%. Pada akhir tahun ekonomi pabrik memiliki Net Present Value (NPV) setara dengan Rp481 miliar. Berdasarkan analisis kelayakan teknologi, keselamatan lingkungan, dan ekonomi, pabrik ini layak didirikan.