Hasil riset We Are Social yang dilakukan pada tahun 2022–2023 menunjukan bahwa terdapat sebanyak 19,85 juta pengguna layanan kuliner online yang ada di Indonesia. Di tengah perkembangan bisnis yang pesat ini, terdapat komunitas yang muncul sebagai wadah untuk membantu para pelaku bisnis kuliner tersebut, salah satunya adalah Komunitas Partner GoFood (KOMPAG). Komunitas ini telah berdiri sejak Oktober 2019 dan terus berkembang hingga sekarang. Namun, yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana komunitas tersebut dapat lestari di tengah persaingan bisnis dan muncul sebagai wadah bagi para pelaku usaha. Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui bagaimana KOMPAG sebagai sebuah komunitas yang bergerak pada bidang usaha dapat bertahan dan berkembang (sustain) dengan meninjau Identitas Sosial pada komunitas tersebut. Data yang digunakan merupakan data sekunder berupa transkrip hasil wawancara yang dilakukan oleh GoTo Impact Foundation terhadap tujuh anggota KOMPAG Tangerang dan Bandung. Pada penelitian ini tidak terdapat kriteria khusus, seperti usia, jenis kelamin dan tingkat pendidikan. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan analisis tematik. Hasil penelitian menunjukkan adanya dinamika pembentukan identitas sosial yang diinterpretasi ke dalam pola interaksi anggota, terbentuknya identitas sosial, dan keberlanjutan KOMPAG. Identitas anggota KOMPAG ditandai dengan munculnya perasaan ingroup, norma kelompok, dan fusi identitas yang mengikat. Identitas tersebut kemudian dapat mendorong anggota dalam mencapai sustainability dengan menilai pencapaian KOMPAG untuk memenuhi tiga dimensi Triple Bottom Line (TBL). Disarankan pada KOMPAG untuk menjaga keterikatan antar anggotanya, karena hal ini penting untuk pengembangan komunitas. Keterikatan yang kuat menciptakan rasa persatuan, sehingga anggota lebih cenderung untuk tetap bersama KOMPAG.