Yudha Arifan Putra Wardani, B0520056. 2024. Pemaknaan Nasionalisme Syi’r Fī Al-Quds, Li
Bilādinā Dan Wa Lanā
Bilādun Karya Mahmud Darwish (Kajian Semiotika Charles Sanders Peirce).
Skripsi Program Studi Sastra Arab, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sebelas
Maret, Surakarta.
Penelitian ini
membahas pemaknaan dan cerminan nasionalisme yang terdapat pada syi’r Fī
Al-Quds, Libilādinā dan Wa Lanā Bilādun karya Mahmud Darwish. Ketiga
syi’r tersebut terbit pada tahun 2003 dari salah satu antologi syi’r karya
Mahmud Darwish yang berjudul La> Ta’tadzir Amma> Fa’alta. Pemilihan
ketiga syi’r tersebut memiliki tiga alasan. Pertama karya ini membutuhkan penafsiran dari
segi bahasa dan budaya. Kedua, karena syi’r-syi’r tersebut sesuai dengan keadaan Palestina saat ini yang
penuh dengan peperangan dan penyerangan yang dimulai oleh Israel. Ketiga, syi’r-syi’r
ini diciptakan berdasarkan pengalaman langsung penciptanya, Mahmud Darwish. Tujuan
penelitian ini adalah mengetahui makna dan cerminan nasionalisme yang
disampaikan Penyair pada syi’r Fī Al-Quds, Libilādinā dan Wa Lanā Bilādun.
Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif hermeneutika. Metode
tersebut dilakukan dengan pengamatan untuk menyimpulkan penafsiran pada ungkapan
berupa kata, frasa, kalimat serta baris pada sebuah teks. Data pada penelitian
ini terdapat data primer dan data sekunder. Data primer berupa ungkapan pada syi’r
Fī Al-Quds, Libilādinā dan Wa Lanā Bilādun. Kemudian data sekunder
berupa penelitian terdahulu, artikel jurnal dan buku. Teknik penelitian terdapat
dua tahap, tahap pertama yaitu baca dan catat dan tahap kedua yaitu analisis
data dengan pendekatan teori semiotika Charles Sanders Peirce dan teori
nasionalisme.
Hasil penelitian pada pemaknaan syi’r Fī Al-Quds, Libilādinā
dan Wa Lanā Bilādun ditemukan
terdapat gambaran yang diberikan oleh Mahmud Darwish tentang
keadaan Palestina di masa lampau, tentang kerusakan dan kehancuran yang dialami
Palestina dan tentang awal terjadinya pembunuhan dan pembantaian di Palestina.
Kemudian cerminan nasionalisme pada syi’r Fī Al-Quds, Libilādinā dan
Wa Lanā Bilādun yaitu
harapan dan keinginan rakyat Palestina terhadap kedamaian dan kebangkitan,
pengakuan rakyat Palestina terhadap keberadaan negara mereka dan ungkapan
kecintaan rakyat Palestina terhadap negaranya.