Tingkat buta huruf Al-Quran masih menjadi masalah serius bagi umat Islam di Indonesia. Jakarta Institute of Quranic Science (IIQ) mengumumkan bahwa pada tahun 2022, 72,25?ri 3.111 umat Islam yang tersebar di 25 provinsi tidak dapat membaca Al-Quran (Iswandi, 2023). Tujuan utama pembuatan aplikasi huruf hijaiyah berbasis Augmented Reality untuk meningkatkan pemahaman huruf hijaiyah pada anak usia dini sehingga tingkat buta huruf Al-Quran di indonesia semakin berkurang. Metode yang digunakan dalam pengembangan aplikasi Augmented Reality adalah metode waterfall yang meliputi tahap Requirements analysis, Design,Implementation, Integration and Testing dan Maintenance. Hasil dari penelitian ini adalah sebuah aplikasi Augmented reality yang dirancang untuk membantu anak usia dini dalam mempelajari huruf Hijaiyah melalui perangkat Android. Penulis berhasil membuat aplikasi dengan menerapan teknologi Augmented Reality (AR) sebagai media pembelajaran untuk pengenalan dan pemahaman huruf hijaiyah bagi anak usia dini. Berdasarkan hasil kuesioner yang diisi oleh 20 responden diperoleh rata-rata skor SUS sebesar 82. Hal ini menunjukkan bahwa aplikasi yang diuji memiliki tingkat kegunaan yang sangat baik (Excellent). Mayoritas responden menilai bahwa aplikasi ini mudah digunakan dan mampu memberikan pengalaman pengguna yang memuaskan.