;
Kesiapan siswa dapat bekerja merupakan tujuan utama pendidikan di SMK. Bekal persiapan ke dunia kerja tersebut diakomodasi dalam kurikulum merdeka SMK. Salah satunya dalam buku ajar yang seharusnya berfokus mendukung pembelajaran dan pelatihan terhadap kompetensi di dunia kerja. Namun yang terjadi di lapangan, buku ajar yang digunakan masih bersifat umum seperti buku ajar untuk SMA dan tidak sesuai dengan kurikulum merdeka SMK. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan persepsi dan kebutuhan buku ajar bahasa Indonesia berbasis kurikulum merdeka di SMK.Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus dengan metode kualitatif dan teknik purposive sampling. Sumber data yang digunakan terdiri dari 17 guru bahasa Indonesia, 200 siswa SMK, dan 5 buku ajar yang digunakan di SMKN di Kabupaten Sambas. Data yang diperoleh berupa persepsi guru terhadap buku ajar Bahasa Indonesia yang digunakan, kebutuhan guru akan buku ajar Bahasa Indonesia berbasis kurikulum merdeka SMK, dan kebutuhan siswa akan buku ajar Bahasa Indonesia berbasis kurikulum merdeka SMK. Pengumpulan data diperoleh melalui angket, wawancara, dan analisis dokumen. Validitas data menggunakan teknik triangulasi teori, metode dan sumber data serta teknik uji pakar. Data dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif. Analisis data kualitatif menggunakan model interaktif dan data kuantitatif hanya dilakukan secara deskriptif untuk menghitung persentase kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Guru Bahasa Indonesia di 17 SMKN di Kabupaten Sambas memiliki persepsi yang sama terhadap karakteristik buku ajar Bahasa Indonesia yang berisi kebutuhan untuk membentuk keterampilan berbahasa dan berpikir siswa dalam mendukung pembelajaran dan pelatihan pada dunia kerja. Akan tetapi, penerapan kurikulum merdeka dari 17 SMKN di kabupaten Sambas hanya 23%atau 3 sekolah yang menggunakan buku ajar kurikulum merdeka dan 14 SMKN masih menggunakan kurikulum 2013. Kebutuhan guru SMK terhadap buku ajar berbasis kurikulum merdeka mencapai 79,5%, dan kebutuhan siswa SMK terhadap buku ajar berbasis kurikulum merdeka mencapai 73,5%. Oleh karena itu, Guru dan Siswa SMK sangat membutuhkan buku ajar Bahasa Indonesia berbasis kurikulum merdeka yang sesuai dengan kompetensi keahlian yang dipilih siswa agar pembelajaran yang dilaksanakan sesuai dengan pendidikan kejuruan yang berfokus menyiapkan siswa ke dunia kerja.