Dengan memburuknya kondisi
lingkungan dan bencana yang sering terjadi, isu lingkungan menjadi isu yang
kian naik dan menjadi perhatian banyak pihak. Arsitektur turut berperan dalam
menjaga keberlangsungan lingkungan hidup, terutama dalam pembangunan dan
pengembangan sebuah bangunan. Microlibrary Warak Kayu merupakan sebuah
perpustakaan dengan desain unik di Semarang yang mengusung konsep ramah
lingkungan dan menggunakan limbah kayu sebagai material utamanya. Penelitian
ini bertujuan untuk menganalisa kesesuaian penerapan konsep sustainable
design pada interior Microlibrary Warak Kayu berdasarkan parameter eco-interior.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Untuk
pengumpulan data dilakukan dengan observasi, studi literatur, dokumentasi, dan
wawancara baik secara langsung maupun virtual. Metode analisis berupa studi
kasus konsep sustainable design dengan parameter terapan eco-interior
oleh Yusita Kusumarini, pengembangan dari metode DCBA Sustainable Housing in
Indonesia milik Larasati (2007). Hasil penelitian menunjukan bahwa Microlibrary
Warak Kayu telah melakukan penerapan konsep eco-interior hingga tingkat
ideal walau belum semua aspek terpenuhi secara optimal. Aspek yang termasuk
dalam kategori situasi ideal adalah organisasi ruang, pemilihan material,
sistem penghawaan, dan sistem pencahayaan. Polusi dalam ruang berada pada
kategori upaya substansial, sedang sanitasi air, emisi elektromagnetik, dan
menejemen sampah dalam ruang hanya memenuhi pada tingkat terapan umum.