Melon (Cucumis melo L.) merupakan komoditas hortikultura yang sangat diminati oleh masyarakat. Melon mengandung karoten (pro vitamin A) dan mengandung vitamin C yang cukup tinggi (Daryono et al., 2016). Namun, produksi melon di Indonesia dari tahun 2021 hingga tahun 2023 mengalami penurunan. Produksi melon di pulau Sumatera dan Jawa mengalami penurunan hingga 10,7%. Upaya untuk meningkatkan produksi melon di Indonesia yaitu dengan cara memperluas cakupan budidaya melon dengan memanfaatkan lahan Entisol.
Lahan Entisol berada
di urutan ketiga terluas di Indonesia setelah Inseptisol dan Ultisol. Kandungan
bahan organik dan unsur hara pada tanah Entisol rendah. Dampak dari rendahnya
kandungan bahan organik dalam tanah Entisol yaitu mereka memiliki ketersediaan
fosfor yang terbatas bagi tanaman. Upaya yang dilakukan untuk menyuplai unsur
hara pada tanah Entisol yaitu menggunakan kombinasi pemupukan, yaitu biofilm
biofertilizer (BiO2), pupuk kandang sapi, dan NPK. Penelitian
ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh pemberian formula biofilm biofertilizer (BiO2),
pupuk kandang sapi, pupuk NPK dan interaksinya terhadap P-tersedia dan hasil
melon pada tanah Entisol dan ,engetahui kombinasi perlakuan mana yang memberikan
hasil terbaik terhadap P-tersedia dan hasil tanaman melon pada tanah Entisol.
Percobaan dilakukan menggunakan rancangan acak kelompok lengkap faktorial
(RAKLF), yang terdiri dari 3 faktor perlakuan yaitu formula biofilm biofertilizer (BiO2)
(tanpa biofilm biofertilizer, formula
1, dan formula 2), pupuk kandang sapi (0 kg/tanaman; 1,25 kg/tanaman; 2,5
kg/tanaman), dan pupuk NPK (0%, 50%, dan 100% dosis rekomendasi). Variabel yang
diamati yaitu pH, C-Organik, KTK, Ketersediaan P, serapan P, populasi BPF,
jumlah daun, berat kering berangkasan, dan berat buah. Data di analisis statistik menggunakan uji ANOVA pada taraf
kepercayaan 95?n dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan (DMRT) jika
terdapat pengaruh nyata.
Hasil penelitian menunjukkan biofilm biofertilizer (BiO2), dosis pupuk kandang sapi, dan dosis pupuk NPK berpengaruh terhadap ketersediaan
P dan hasil tanaman melon. Kombinasi dosis efektif yaitu penggunaan formula biofilm
biofertilizer (BiO2) 1, dosis pupuk kandang sapi 1,25 kg/ tanaman,
dan dosis pupuk NPK 5 gr/tanaman memberikan hasil terbaik terhadap P tersedia
dan hasil melon di Entisol. Perlakuan pupuk kandang sapi dosis 1,25 kg/
tanaman meningkatkan P-tersedia tanah Entisol hingga 127,35?ri perlakuan
kontrol. Perlakuan pupuk NPK dosis 5 gr/tanaman meningkatkan P-tersedia tanah
Entisol hingga 33,01?ri perlakuan kontrol. Perlakuan formula biofilm
biofertilizer (BiO2) 1 + pupuk kandang sapi 1,25 kg/ tanaman
meningkatkan berat buah melon hingga 49,75?ri perlakuan kontrol dan
perlakuan pupuk kandang sapi 1,25 kg/ tanaman + pupuk NPK 5 gr/tanaman meningkatkan berat buah
melon 181,51?ri perlakuan kontrol. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
mengenai pengaruh dari peggunaan formula biofilm biofertilizer (BiO2), dosis
penggunaan pupuk kandang sapi, dan juga dosis penggunaan pupuk NPK terhadap
tanaman melon yang ditanam di lahan.