;

Abstrak


Ketidaksantunan Berbahasa dalam Film Mencuri Raden Saleh Karya Angga Dwimas Sasongko


Oleh :
Nabila Husnayain - S112208001 - Fak. Ilmu Budaya

Nabila Husnayain. S112208001. Ketidaksantunan Berbahasa dalam Film Mencuri Raden Saleh Karya Angga Dwimas Sasongko. Pembimbing: (1) Prof. Dr. Djatmika, M.A., (2) Dr. Miftah Nugroho, M.Hum. Program Studi Ilmu Linguistik. Fakultas Ilmu Budaya. Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2024. Penelitian ini mengkaji ketidaksantunan berbahasa di dalam dialog berisi tuturan tokoh utama dalam film Mencuri Raden Saleh. Fokus pada penelitian ini adalah jenis strategi dan substrategi ketidaksantunan, jenis respons terhadap ketidaksantunan, dan konteks sosial yang melatarbelakangi dilakukannya ketidaksantunan. Tujuan pada penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan jenis strategi dan substrategi ketidaksantunan, jenis respons yang dipilih oleh mitra tutur dalam menghadapi ketidaksantunan berdasarkan teori Culpeper, serta mendeskripsikan konteks sosial dilakukannya ketidaksantunan oleh penutur berdasarkan pada teori Brown & Levinson. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dan penelitian ini menggunakan pendekatan pragmatik. Sumber data pada penelitian ini adalah film Mencuri Raden Saleh yang ditayangkan pada pertengahan tahun 2022 dengan durasi 154 menit. Data dalam penelitian ini adalah tuturan tokoh utama dalam film Mencuri Raden Saleh yang mengandung ketidaksantunan berbahasa serta tuturan mitra tutur dalam menghadapi ketidaksantunan yang dilakukan oleh tokoh utama dalam film. Penyediaan data pada penelitian ini adalah dengan analisis dokumen, diawali dengan mengunduh film dan menyimpannya untuk dilakukan analisis dokumen lebih lanjut. Metode analisis data pada penelitian ini menggunakan metode kontekstual, padan pragmatik, dan metode heuristik untuk tahapan menganalisis data yang telah ditemukan. Penelitian ini menggunakan metode penyajian analisis data secara informal dan formal. Hasil analisis pada penelitian ini menemukan sejumlah lima jenis strategi ketidaksantunan, meliputi, strategi ketidaksantunan secara langsung dengan empat macam substrategi, strategi ketidaksantunan positif dengan delapan macam substrategi, strategi ketidaksantunan negatif dengan delapan macam substrategi, strategi ketidaksantunan sarkasme atau semu dengan dua substrategi, dan strategi ketidaksantunan menahan kesantunan. Jenis respons yang ditemukan meliputi respons offensive countering, respons defensive countering, respons menerima, dan respons tidak merespons. Konteks sosial yang ditemukan pada penelitian ini meliputi variasi konteks sosial penutur (+P +D) dan mitra tutur (–P +D), (+P –D) dan mitra tutur (–P –D), penutur (–P +D) dan mitra tutur (+P +D), serta penutur (–P –D) dan mitra tutur (+P –D).