Pada undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan, Bank merupakan
badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya pada masyarakat dalam bentuk pinjaman atau kredit untuk
meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Pengamatan ini bertujuan untuk mengamati
sistem administrasi pengajuan dan pencairan kredit umum pedesaan (KUPEDES) PT
Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Unit Pajang Kantor Cabang Solo Slamet Riyadi.
Fokus utama dari pengamatan ini adalah untuk memahami bagaimana PT Bank Rakyat
Indonesia mengelola administrasi pengajuan dan pencairan pinjaman kredit umum
pedesaan (KUPEDES). Jenis pengamatan yang dilakukan adalah observasi berperan,
dimana data dkumpulkan melalui wawancra mendalam dengan account officer,
observasi langsung, dan analisis dokumen perusahaan. Melalui observasi berperan
tersebut, ikut serta dalam setiap proses administrasi pengajuan dan pencairan kredit
umum pedesaan (KUPEDES). Teknik pengumpulan data dalam pengamatan ini adalah
wawancara, observasi, dokumentasi. Wawancara yang dilakukan adalah secara tatap
muka dengan narasumber dari PT Bank Rakyat Indonesia. Observasi dalam kegiatan
ini dilakukan dengan turut serta mengikuti aktivitas para narasumber di PT Bank
Rakyat Indonesia. Dokumentasi yang diakukan adalah mengumpulkan data dan
informasi dalam bentuk laporan, arsip, dan dokumen lainnya. Hasil pengamatan
menunjukkan bahwa sistem administrasi pengajuan dan pencairan kredit umum
pedesaan (KUPEDES) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Unit Pajang Kantor
Cabang Solo Slamet Riyadi dimulai dari nasabah mengajukan pinjaman, mengunggah
berkas permohonan pinjaman nasabah oleh account officer, surver ketempat usaha dan
tempat tinggal nasabah oleh account officer, BI checking oleh account officer,
memvalidasi berkas pada BRISPOT kepala unit, setelah disetujui nasabah datang
kekantor unit untuk melakukan pencairan. Dalam kegiatan tersebut terdapat beberapa
kendala yang dihadapi seperti kurangnya sosialisasi KUPEDES pada masyarakat,
kurangnya tenaga account officer, dan kurangnya tenaga customer service