Perawatan wajah bertujuan untuk meningkatkan kesehatan pada kulit wajah serta mencegah terjadinya masalah pada kulit wajah. Clay mask adalah jenis masker yang populer saat ini karena tidak membutuhkan waktu yang lama untuk pengeringan, mampu membersihkan hingga ke pori-pori, memiliki daya penyerapan yang baik dan tidak mengiritasi kulit normal. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa Morinda citrifolia L. memiliki efek antioksidan, antiIinflamasi, liver-protection, dan imunomodulator. Morinda citrifolia L. juga memiliki beragam manfaat yang bagus untuk perawatan kulit. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki pengaruh variasi konsentrasi ekstrak buah mengkudu (Morinda citrifolia L.) terhadap sifat fisika dan kimia clay mask serta mengetahui formula optimum yang memenuhi persyaratan.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimental. Ekstrak buah mengkudu (Morinda citrifolia L.) dibuat dengan metode maserasi menggunakan cairan penyari etanol 96%. Selanjutnya, masker dibuat dengan variasi konsentrasi ekstrak 0%; 5%, 10%. Evaluasi sifat fisika-kimia sediaan meliputi organoleptis, homogenitas, daya sebar, viskositas, waktu mengering dan pH. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif pada uji organoleptis dan homogenitas serta stastistik pada uji viskositas, daya sebar, waktu sediaan mengering dan pH menggunakan software SPSS versi 26.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua formula memenuhi syarat uji sifat fisika-kimia sediaan. Berdasarkan hasil uji statistik Anova satu arah, variasi ekstrak buah mengkudu berpengaruh secara signifikan terhadap viskositas, daya sebar, waktu sediaan mengering dan pH. Penambahan konsentrasi ekstrak dapat menurunkan viskositas waktu sediaan mengering dan pH serta meningkatkan daya sebar. Formula dengan konsentrasi ekstrak buah mengkudu 5% memberikan sifat fisika-kimia yang terbaik dari segi organoleptis yaitu bau mengkudu yang tidak terlalu kuat, viskositas dan pH yang baik, daya sebar yang luas, dan waktu mengering yang tidak terlalu lama.