Abstrak


Perkembangan Nederlandsch Indische Gas Maatschappij di Batavia 1915-1958


Oleh :
Fajar Maulana - B0420021 - Fak. Ilmu Budaya

Skripsi yang berjudul "Perkembangan Nederlandsch Indische Gas Maatschappij di Batavia 1915-1958 " ini membahas penerangan menggunakan gas dan kemunculan listrik di Batavia. Penelitian ini juga disusun untuk menjawab rumusan masalah terkait latar belakang pendirian dan perkembangan Nederlandsch Indische Gas Maatschappij (N.I.G.M.) pada periode 1915-1958 di Batavia, serta manfaat penggunaan gas dan listrik bagi masyarakat di wilayah Batavia.
Penelitian ini disusun dengan menggunakan metode yang terdiri dari empat tahapan, yaitu heuristik atau pengumpulan sumber guna menyusun penelitian, kritik yang terdiri dari dua, yaitu internal dan eksternal guna menguji keaslian sumber, interprestasi guna mendeskripsikan dari sumber yang telah terkumpul dan diuji keasliannya, dan historiografi guna menyusun tulisan sejarah secara komprehensif dari berbagai sumber yang telah dikumpulkan, diuji, dan dideskripsikan melalaui tahapan sebelumnya.
Hasil penelitian ini menunjukkan perkembangan perusahaan gas dan listrik di Hindia Belanda, khususnya di Batavia berbagai faktor menyertainya dalam perkembangan Nederlandsch Indische Gas Maatschappij di Batavia 1915- 1958. Faktor perang dunia I dan II menyertai perusahaan Hindia Belanda termasuk N.I.G.M mendapatkan kendala dalam operasional manajemen, komunikasi mengalami hambatan, karena adanya perang dunia dan juga permasalahan dalam bahan produksi untuk gas dan listrik dan pendudukan Jepang di Indonesia sampai proses nasionalisasi N.I.G.M menjadi Perusahaan Listrik Negara. 
Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa Nederlandsch Indische Gas Maatschappij memiliki peran penting dalam perkembangan penyediaan energi di Batavia. Perusahaan ini berhasil membangun jaringan distribusi gas dan listrik, memperluas konsesi ke wilayah-wilayah sekitar Batavia. Selain itu, N.I.G.M juga mampu bertahan dalam berbagai perubahan politik dan sosial, termasuk selama masa pendudukan Jepang, hingga pasca-kemerdekaan Indonesia. Meskipun menghadapi tantangan besar selama pendudukan Jepang dan periode transisi menuju kemerdekaan, perusahaan ini tetap menjadi perusahaan utama dalam sektor energi di Batavia hingga proses nasionalisasi pasca Konferensi Meja Bundar dan pembentukan Perusahaan Listrik Negara (PLN).