Bachtiar Nur Alam.
B0520015. 2024. Modernisasi Budaya Olahraga Sepak Bola di Arab Saudi. Skripsi Program Studi Sastra Arab
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Penelitian ini
membahas: (1) Upaya Arab Saudi dalam memodernisasi olahraga sepak bola (2) Tantangan
dan hambatan pemerintah Arab Saudi untuk modernisasi budaya olahraga sepak bola,
dengan mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal yang mendorong
proses modernisasi (3) Alasan dan tujuan Arab Saudi memodernisasi budaya
olahraga sepak bola.
Metode
penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif untuk menyajikan secara
rinci data tentang proses modernisasi dan perkembangan sepak bola, yang
berdampak pada pembentukan budaya di masyarakat. Hasil penelitian dari kumpulan
berbagai data kemudian disesuaikan dengan teori modernisasi Wilbert E. Moore
yang menjelaskan bagaimana modernisasi terjadi akibat pengaruh banyak faktor
sehingga terjadinya transformasi sebagai sebuah negara.
Penelitian
ini menyimpulkan bahwa, pertama, dalam rangka modernisasi budaya
olahraga sepak bola di Arab Saudi, beberapa langkah telah diambil termasuk
mengalirkan investasi ke dalam olahraga dan sepak bola, menerapkan regulasi
yang mendukung hak siaran independen, serta membangun kota olahraga dan hiburan
Neom dan Qiddiya. Semua ini bertujuan untuk mengembangkan dan memajukan sektor
olahraga di negara tersebut. dan Kedua,
dalam rangka mengatasi tantangan dan hambatan dalam perkembangan sepak bola
di Arab Saudi, Visi Saudi 2030 mengambil berbagai langkah terdiri dari
diversifikasi ekonomi, privatisasi aset negara termasuk klub sepak bola
ternama, pembentukan kebijakan yang lebih inklusif di masyarakat Arab Saudi,
peningkatan representasi internasional melalui hubungan diplomatik, dan
pengawasan Putra Mahkota Mohammed Bin Salman terhadap kebijakan negara. Ketiga,
pemerintah Arab Saudi memiliki alasan dan tujuan yang jelas dalam memodernisasi
masyarakatnya. Ini termasuk meningkatkan talenta sepak bola, mengembangkan
sektor pariwisata dan swasta melalui penerimaan devisa negara, serta mengurangi
ketergantungan pada pendapatan minyak. Visi ini menjadi agenda pembangunan
prioritas untuk mencapai keberlanjutan ekonomi yang lebih beragam dan tidak
hanya bergantung pada minyak.
