Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui latar belakang munculnya
Perkumpulan Wayang Sampah, (2) memahami apa saja Gerakan Sosial Baru yang
dilakukan oleh Perkumpulan Wayang Sampah dalam upaya meningkatkan kepedulian
masyarakat terhadap lingkungan, (3) menggali sejauh mana pengaruh gerakan sosial
yang dilakukan oleh Perkumpulan Wayang Sampah berhasil mengubah perilaku dan
meningkatkan kepedulian masyarakat mengenai isu lingkungan. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif. Sumber data penelitian
ini meliputi data primer dan sekunder dengan informan terdiri dari ketua, 3 anggota
perkumpulan, mitra atau kolaborator, 2 masyarakat yang sudah pernah mengikuti
program dari Wayang Sampah, dan literatur seperti buku, artikel, dan lainnya.
Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dalam pengambilan data.
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan 3 jenis yaitu: observasi,
wawancara semi terstruktur, dan dokumentasi. Teknik triangulasi sumber digunakan
sebagai uji validitas data. Teknik analisis data model Miles dan Huberman digunakan
pada penelitian ini yang terdiri dari (1) mengumpulkan data (2) mereduksi data (3)
menyajikan data (4) penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini adalah sebagai
berikut: Pertama, deskripsi lokasi penelitian yang meliputi: kantor kesekretariatan,
sanggar seni, dan pendopo Sasono Krida Mangkubumen. Kedua, latar belakang
pendirian Perkumpulan Wayang Sampah sebagai berikut: (1) sejarah pembentukan,
(2) visi dan misi, (3) struktur organisasi. Ketiga, Gerakan Sosial Baru yang diinisiasi
oleh Perkumpulan Wayang Sampah yaitu: (1) pertunjukan teater gamelan, (2)
workshop, (3) penghijauan. Keempat, pengaruh gerakan sosial dalam meningkatkan
kepedulian dan tindakan masyarakat mengenai isu lingkungan ditemukan bahwa
setelah mengikuti program dari perkumpulan ini masyarakat menjadi lebih sadar akan
pentingnya pengelolaan sampah, mulai memilah dan mengolah barang bekas menjadi
sesuatu yang berguna. Perubahan ini meningkatkan rasa tanggung jawab, mendorong
pengurangan penggunaan plastik, kreativitas, serta memicu perubahan perilaku
secara bertahap. Teori gerakan sosial baru dari Rajendra Singh selaras karena
menganalisis pembentukan kepedulian seperti yang terlihat dalam gerakan
Perkumpulan Sampah, dimana menekankan aspek budaya, partisipasi, dan identitas
kolektif dalam konteks gerakan Sosial Baru.