Abstrak


Gerakan Sosial Perkumpulan Wayang Sampah Dalam Meningkatkan Kepedulian Masyarakat Terhadap Lingkungan


Oleh :
Luthfiyah Jasmine - K8420045 - Fak. KIP

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui latar belakang munculnya Perkumpulan Wayang Sampah, (2) memahami apa saja Gerakan Sosial Baru yang dilakukan oleh Perkumpulan Wayang Sampah dalam upaya meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan, (3) menggali sejauh mana pengaruh gerakan sosial yang dilakukan oleh Perkumpulan Wayang Sampah berhasil mengubah perilaku dan meningkatkan kepedulian masyarakat mengenai isu lingkungan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif. Sumber data penelitian ini meliputi data primer dan sekunder dengan informan terdiri dari ketua, 3 anggota perkumpulan, mitra atau kolaborator, 2 masyarakat yang sudah pernah mengikuti program dari Wayang Sampah, dan literatur seperti buku, artikel, dan lainnya. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dalam pengambilan data. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan 3 jenis yaitu: observasi, wawancara semi terstruktur, dan dokumentasi. Teknik triangulasi sumber digunakan sebagai uji validitas data. Teknik analisis data model Miles dan Huberman digunakan pada penelitian ini yang terdiri dari (1) mengumpulkan data (2) mereduksi data (3) menyajikan data (4) penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: Pertama, deskripsi lokasi penelitian yang meliputi: kantor kesekretariatan, sanggar seni, dan pendopo Sasono Krida Mangkubumen. Kedua, latar belakang pendirian Perkumpulan Wayang Sampah sebagai berikut: (1) sejarah pembentukan, (2) visi dan misi, (3) struktur organisasi. Ketiga, Gerakan Sosial Baru yang diinisiasi oleh Perkumpulan Wayang Sampah yaitu: (1) pertunjukan teater gamelan, (2) workshop, (3) penghijauan. Keempat, pengaruh gerakan sosial dalam meningkatkan kepedulian dan tindakan masyarakat mengenai isu lingkungan ditemukan bahwa setelah mengikuti program dari perkumpulan ini masyarakat menjadi lebih sadar akan pentingnya pengelolaan sampah, mulai memilah dan mengolah barang bekas menjadi sesuatu yang berguna. Perubahan ini meningkatkan rasa tanggung jawab, mendorong pengurangan penggunaan plastik, kreativitas, serta memicu perubahan perilaku secara bertahap. Teori gerakan sosial baru dari Rajendra Singh selaras karena menganalisis pembentukan kepedulian seperti yang terlihat dalam gerakan Perkumpulan Sampah, dimana menekankan aspek budaya, partisipasi, dan identitas kolektif dalam konteks gerakan Sosial Baru.