Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui strategi guru dalam mengembangkan pembelajaran yang sesuai dengan
Kurikulum Merdeka, sumber daya yang dimanfaatkan oleh guru dalam
mengimplementasikan Kurikulum Merdeka, dan dampak dari pelaksanaan Kurikulum
Merdeka di SMA Negeri 1 Kalasan. Penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif deskriptif. Sumber data penelitian meliputi informan (guru dan siswa
kelas X), aktivitas pembelajaran di kelas X serta dokumen (Modul, CP, ATP).
Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Pengumpulan
data melalui wawancara, observasi dan analisis dokumen. Teknik uji validitas
data menggunakan triangulasi sumber. Teknik analisis data yang digunakan yakni
reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Peneliti menggunakan Teori
Strategi Adaptasi dari John William Bennett untuk menganalisis hasil penelitian.
Hasil penelitian ini sebagai berikut: 1) Strategi adaptasi perilaku yang
dilakukan guru dalam mengembangkan pembelajaran ditunjukkan dengan menerapkan
pembelajaran berdiferensiasi, membuat kesepakatan awal, melakukan kegiatan
lapangan, memberi kebebasan berpendapat bagi siswa, mempersiapkan perangkat
pembelajaran, menyusun rencana pembelajaran, memberikan nilai tambahan, mengizinkan
siswa menggunakan handphone saat pembelajaran, mengikuti seminar, workshop,
pelatihan dan Komunitas Pintar Satu Kalasan (Kopi Saka); 2) Pada strategi
adaptasi siasat, guru memanfaatkan berbagai sumber daya untuk mendukung
jalannya pembelajaran, ini ditunjukkan dengan memanfaatkan materi dari berbagai
sumber, menyesuaikan materi sesuai dengan konteks, menggunakan perangkat
teknologi, melakukan kolaborasi antar guru dan diskusi pada MGMP, memanfaatkan
media pembelajaran berupa kartu konsep dan powerpoint, menggunakan
perpustakaan dan halaman sekolah sebagai tempat belajar; 3) Pelaksanaan
Kurikulum Merdeka di SMA Negeri 1 Kalasan memiliki dampak yang cukup baik, ini ditunjukkan
dari tingkat partisipasi dan antusias siswa selama pembelajaran. Strategi adaptasi
proses yang dilakukan guru untuk melatih siswa dalam berpikir kritis adalah melalui
literasi dan pertanyaan pemantik. Selain itu, siswa dilatih untuk belajar
secara mandiri melalui eksperimen sosial, mengeksplor materi sendiri serta
memberikan tugas individu. Guru mengintegrasikan penggunaan teknologi dalam pembelajaran
yang menyebabkan tingginya tingkat literasi digital siswa. Lebih lanjut, guru
menerapkan pembelajaran kontekstual dan kegiatan outing class serta pada
setiap pembelajaran guru melakukan evaluasi untuk mengetahui tingkat pemahaman
siswa.