Tanaman binahong (Anredera cordifolia) dan ikan patin (Pangasianodon
hypophthalmus) telah dibuktikan memiliki efek farmakologis melalui berbagai
penelitian. Namun, belum terdapat penelitian mengenai tingkat toksisitas kombinasi
kedua bahan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ketoksikan akut
pasca pemberian kombinasi ekstrak bahan alam, menentukan LD₅₀ serta mengetahui
kategori ketoksikan senyawa.
Parameter yang diamati adalah gejala ketoksikan, perubahan berat badan, dan
perubahan berat organ mencit jantan galur wistar selama 14 hari pengamatan.
Kombinasi ekstrak binahong dengan minyak ikan patin diberikan secara oral dengan
dosis bertingkat yaitu kelompok I (250 mg/kgBB minyak ikan patin dan 100 mg/kgBB
binahong), kelompok II (500 mg/kgBB minyak ikan patin dan 200 mg/kgBB
binahong), serta kelompok III (1000 mg/kgBB minyak ikan patin dan 400 mg/kgBB
binahong). Data yang diperoleh kemudian dilakukan uji ANOVA untuk mengetahui
perbedaan pada kelompok uji.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa gejala toksisitas yang muncul, pengujian
berat badan serta organ hati, jantung, dan ginjal mencit didapatkan hasil yang
signifikan (p>0,05) yang menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada
keseluruhan kelompok uji. Nilai LD₅₀ pada penelitian ini merupakan LD₅₀ semu karena
tidak adanya kematian pada seluruh hewan uji. Hal ini menunjukkan bahwa kombinasi
ekstrak binahong dan minyak ikan patin dikategorikan praktis tidak toksik dengan
LD₅₀ >5000 mg/kgBB.