Selo merupakan salah satu wilayah di Kabupaten Boyolali yang tergolong sangat rawan terhadap bencana tanah longsor. Kerentanan bencana tanah longsor semakin memerlukan perhatian khusus dalam upaya mitigasi bencana. Penelitian ini bertujuan (1) menganalisis proses pengetahuan dalam membangun kesiapsiagaan masyarakat menghadapi bencana tanah longsor. (2) Menganalisis proses sikap dalam membangun kesiapsiagaan masyarakat menghadapi bencana tanah longsor. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengambilan data observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Proses pengetahuan dan sikap dalam membangun kesiapsiagaan dianalisis dengan menggunakan teknik analisis interaktif. Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan terdiri dari 5 indikator yaitu disaster characteristic, sistem peringatan dini, fasilitas evakuasi, pengalaman bencana, dan simulasi bencana yang terbentuk melalui sosialisasi secara berkala, otoritas, dan naluri. Sikap terdiri dari 4 indikator diantaranya kesiapan dalam merespon, motivasi dan keinginan bertahan hidup, fleksibilitas kognitif, dan pemberdayaan individu dan komunitas yang terbentuk melalui kepedulian, pengaruh sosial berupa budaya gotong-royong.
