Kuersetin memiliki aktivitas anti-oksidan tinggi sehingga dapat menurunkan
resiko penyakit degeneratif, seperti jantung, osteoporosis, diabetes, hipertensi, dan
kanker. Kuersetin memiliki sifat fitokimia yang buruk dan tergolong pada
Biopharmaceutical Classification System (BCS) kelas II yaitu memiliki
permeabilitas yang tinggi namun memiliki kelarutan yang rendah. Kitosan
dikombinasikan dengan alginat dan Zn digunakan sebagai matriks pembawa
kuersetin karena memiliki kemampuan membentuk film, mukoadhesif,
bioadhesion, dan permeabilitas yang baik sehingga dapat meningkatkan pelepasan
kuersetin. Penelitian ini dilakukan untuk melihat kemampuan membran kitosan dan
alginat tertaut silang Zn dalam menghantarkan kuersetin ke dalam tubuh dengan
pengujian pelepasan dengan variasi pH media disolusi.
Membran kitosan-alginat tertaut silang Zn dimuati kuersetin kemudian
dikarakterisasi dengan analisis Fourier Transform InfraRed (FTIR) dan Scanning
Electron Microscopy (SEM). Uji Entrapment Efficiency (EE) dilakukan variasi pH
media disolusi yaitu pH 1,2; 5,0; dan 7,4. Pelepasan kuersetin dari membran
kitosan-alginat tertaut silang Zn dilakukan dengan model kinetika pelepasan
kuersetin dianalisis dengan persamaan orde nol, orde satu, Higuchi, dan
Korsmeyer-Peppas.
Pembuatan membran kitosan-alginat tertaut silang Zn menghasilkan membran
dengan sifat yang elastis. Spektra FTIR membran kitosan-alginat tertaut silang Zn
termuat kuersetin menunjukkan terbentuknya kompleks polielektrolit ditandai
pergeseran puncak-puncak karakteristik dan terbentuknya gugus karakteristik baru
yaitu Zn pada panjang gelombang 548,77 cm-1 dan fenol pada 1379,47 cm-1.
Pengujian Scanning Electron Microscopy (SEM) menunjukkan permukaan
membran berserat. Nilai Entrapment Efficiency membran relatif tinggi yaitu 91±
0,08 %. Variasi pH media disolusi menunjukkan pelepasan tertinggi pada pH 7,4.
Pelepasan kuersetin dari membran membran kitosan-alginat tertaut silang Zn
mengikuti model Korsmeyer-Peppas. Mekanisme pelepasan yang terjadi mengikuti
difusi fick.