;
Penggunaan media sosial terkait pekerjaan setelah jam kerja telah menjadi fenomena yang semakin umum di kalangan karyawan, termasuk tenaga kesehatan. Kegiatan ini biasanya dilakukan melalui platform media sosial seperti Linkedlin, Twitter, Instagram, Facebook, WhatsApp, dll dengan beberapa tingkatan aktivitas seperti, consumtion, contribution, creation, dan conversation. Studi ini bertujuan untuk meneliti paradoks dampak dari work related social media use (WRSMU) setelah jam kerja terhadap hasil karyawan, seperti organizational identification, psychological detachment from work, work family conflict, dan employee engagement. Jadi, meskipun WRSMU setelah jam kerja menawarkan manfaat, seperti organizational identification, hal ini juga menimbulkan dampak negatif seperti psychological detachment from work dan work family conflict, yang mana kedua dampak akan mempengaruhi employee engagement.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode proportional sampling dan purposive sampling untuk mengumpulkan data. Pengambilan data dilakukan dengan melibatkan 188 tenaga kesehatan di Kabupaten Trenggalek. Analisis data dilakukan dengan menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) untuk menguji hipotesis mengenai efek work related social media use (WRSMU) setelah jam kerja terhadap employee engagement.
Hasil penelitian menunjukkan dua mekanisme yang saling berlawanan, dimana WRSMU setelah jam kerja memiliki dampak positif dan negatif terhadap employee engagement pada tenaga kesehatan. Di sisi positif, WRSMU setelah jam kerja berpengaruh positif terhadap organizational identification, yang pada gilirannya akan meningkatkan employee engagement. Namun, WRSMU setelah jam kerja secara berlebihan dapat menyebabkan dampak negatif. WRSMU setelah jam kerja berpengaruh negatif pada psychological detachment from work, yang pada gilirannya akan berpengaruh positif pada work family conflict dan WRSMU setelah jam kerja juga berpengaruh positif pada work family conflict, sehingga akan berpengaruh pada menurunnya employee engagement. Work related social media use (WRSMU) setelah jam kerja menawarkan manfaat yang signifikan, namun juga membawa risiko pada tenaga kesehatan. Sehingga, organisasi perlu membuat kebijakan dan sistem dukungan yang dapat membantu tenaga kesehatan untuk memaksimalkan manfaat WRSMU setelah jam kerja dan mengurangi dampak buruknya.