Kebun Raya Indrokilo Boyolali (KRIB) merupakan kawasan konservasi ex-situ baru yang sekaligus dimanfaatkan menjadi ekowisata. Keberadaan ekosistem di KRIB menjadi rentan mengalami kerusakan akibat aktivitas dari wisatawan yang belum menerapkan prinsip daya dukung lingkungannya. Pengembangan potensi KRIB dalam 4 komponen daya tarik wisata berupa berupa atraction, accesbility, amenity, dan ancilary harus memperhatikan 5 fungsi Kebun Raya agar suatu kawasan tetap berfungsi secara seimbang dan proporsional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya dukung KRIB dalam menunjang aktivitas wisata yang dilakukan oleh para pelaku wisata, mengetahui persepsi para pelaku wisata terhadap potensi komponen daya tarik wisata 4A, dan merumuskan strategi prioritas pengembangan KRIB. Metode yang digunakan yaitu metode Cifuentes dan analisis SWOT dengan matriks IFAS EFAS. Hasil penelitian menunjukan bahwa daya dukung KRIB belum terlampaui yakni 818 wisatawan perhari, Persepsi para pelaku wisata terhadap komponen attraction, accessibility, amenity, dan ancillary didominasi persepsi positif namun masih ditemukan ketidaksesuaian terhadap kelayakan fasilitas yang ada serta tidak tersedianya akses transportasi umum menuju KRIB. Strategi prioritas pengembangan potensi daya tarik KRIB berada pada kuadran 1 yaitu strategi SO diantaranya pembuatan paket kegiatan wisata yang terpublikasi pada website resmi KRIB, berinovasi dengan teknologi, mengembangkan potensi daya tarik alami, buatan, dan budaya, serta menjalin kerjasama dengan investor.