;
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis anteseden (kepemimpinan transformasional, pemberdayaan struktural, dan pemberdayaan psikologis), dan konsekuensi (keinginan berhenti dan kinerja tugas) dari keterikatan kerja. Sampel penelitian ini adalah karyawan Bank Mandiri area Surakarta yang berjumlah 273 responden. Penelitian ini termasuk dalam jenis kuantitatif dengan pengumpulan data menggunakan kuesioner secara online dan penerapan teknik convenience sampling. Data dianalisis menggunakan teknik Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM) dengan software SmartPLS 4. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional berpengaruh positif terhadap pemberdayaan struktural dan keterikatan kerja. Pemberdayaan struktural berpengaruh positif terhadap keterikatan kerja, dan memediasi pengaruh positif kepemimpinan transformasional pada keterikatan kerja. Pemberdayaan struktural berpengaruh positif terhadap pemberdayaan psikologis. Pemberdayaan psikologis berpengaruh positif pada keterikatan kerja, dan memediasi pengaruh positif pemberdayaan struktural terhadap keterikatan kerja. Kemudian, keterikatan kerja berpengaruh negatif pada keinginan berhenti dan berpengaruh positif pada kinerja tugas. Temuan ini menyiratkan bahwa pemimpin transformasional mendorong keterikatan kerja melalui pemberdayaan struktural dan psikologis untuk mempertahankan karyawan. Akibatnya, karyawan memiliki kinerja tugas yang tinggi dan keinginan berhenti yang rendah.