Film dokumenter politik merupakan bentuk komunikasi massa sekaligus
komunikasi politik yang mampu mempengaruhi opini publik dan menyampaikan
pesan-pesan kompleks melalui visual dan narasi. Film dokumenter “Dirty Vote”
merupakan dua film yang berhasil mendapatkan perhatian masyarakat Indonesia
ketika Pemilu 2019 dan 2024 berlangsung. Film ini memperlihatkan fakta
pelanggaran etika politik yang dilakukan para penguasa di pemerintahan
Indonesia. Film ini dirilis di momen Pemilu. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis wacana kritis model Teun A. Van Dijk dengan
melakukan pengumpulan data secara dokumentasi objek dan studi Pustaka. Peneliti
menganalisis data berdasarkan tiga tingkatan struktur, yaitu makro, superstruktur,
dan mikro untuk menganalisis kumpulan data atau korpus yang didapatkan
peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bagaimana film ini menguak
pelanggaran etika politik dari segi plot cerita, karakter, visualisasi, tema,
hingga tujuan dari film tersebut.