Kalsium klorida dihidrat (CaCl2.2H2O) merupakan senyawa kimia yang digunakan sebagai pengatur kelembaban penyimpanan karena sifat higroskopisnya. Prarancangan pabrik kalsium klorida dihidrat didirikan sebagai solusi pemenuhan kebutuhan bahan kimia melalui produksi dalam negeri. Proses produksi 1 kg CaCl2.2H2O membutuhkan bahan baku 0,60 kg kalsium karbonat (CaCO3); 1,60 kg asam klorida (HCl) 32%; 0,06 kalsium oksida (CaO); 0,02 air (H2O); 1,39 kg udara pengering serta menghasilkan 0,27 kg gas karbon dioksida (CO2); 0,000002 kg gas klorin (Cl2); 0,02 kg limbah padat; 0,91 kg uap air; dan udara basah 1,49 kg. Pabrik direncanakan beroperasi di Karawang Jabar Industrial Estate (KJIE), Karawang, Jawa Barat pada tahun 2026.
Pembentukan CaCl2 berasal dari reaksi CaCO3 dan HCl di reaktor pada suhu 70℃ tekanan 1 bar dan kondisi isotermal dengan konversi reaksi terhadap HCl mencapai 85,7%. Hasil reaksi tersebut dialirkan menuju netraliser untuk menetralkan sisa HCl menggunakan kalsium hidroksida (Ca(OH)2) yang sebelumnya diperoleh dari pelarutan CaO dengan H2O di mixer. Larutan CaCl2 dipisahkan dari padatan impuritas menggunakan thickener kemudian dijenuhkan dalam evaporator 1 menjadi 62% pada suhu 123℃ tekanan 1 bar. Larutan CaCl2 jenuh dikristalkan dalam kristaliser dan dipisahkan dari liquor-nya menggunakan rotary drum vacuum filter. Liquor dijenuhkan kembali menjadi 62% dalam evaporator 2 pada suhu 123℃ tekanan 1 bar dan di-recycle menuju kristaliser. Kristal yang terbentuk dikeringkan dengan rotary dryer hingga kadar kering 99,5?n didinginkan dengan cooling conveyor sebelum masuk ke bin penyimpanan.
Unit pendukung pabrik meliputi unit pengadaan air 0,58 m3; steam 0,85 kg pada 153℃ dan 1,3 bar pada kondisi start up; udara tekan 0,014 m3 pada 179℃ dan 1 bar, udara pengering 1,96 m3 pada 30℃ dan 1 bar; listrik sebesar 635 kWh; dan bahan bakar Industrial Diesel Oil 0,0093 L untuk memproduksi 1 kg produk.
Simulasi ALOHA dilakukan dengan skenario bahaya kebocoran tangki HCl dan gas buang CO2. Kebocoran tangki menghasilkan gas beracun HCl dengan konsentrasi 1,8 ppm sejauh 110 m. Laju alir gas buang CO2 yang diizinkan sebesar 368 kg/menit.
Bentuk perusahaan adalah Perseroan Terbatas (PT) yang memiliki struktur organisasi lini dan staf. Sistem kerja karyawan berdasarkan pembagian jam kerja terdiri dari karyawan sif 79 orang dan nonsif 76 orang. Hasil analisis ekonomi diperoleh Rate of Return on Investment (ROROI) 29,30%; Pay Back Period (PBP) 4,41 tahun; Discounted Pay Back Period (DPBP) 5,14 tahun; Discounted Cash Flow Rate of Return (DCFROR) 18,44%; Break Even Point (BEP) 45,79% (40-60%); dan Shut Down Point (SDP) 16,10%. Pada akhir tahun 2036, pabrik memiliki Net Present Value (NPV) setara Rp263 miliar. Berdasarkan analisis keselamatan dan ekonomi, pabrik ini layak didirikan.