Sawi hijau (Brassica juncea L) salah satu jenis sayur mayur yang memiliki masa simpan yang tergolong singkat. Pengolahan dan perawatan tanaman sawi hijau dapat mempengaruhi kualitas dan daya simpan tanaman setelah panen. Pengolahan lahan dan pemupukan sawi hijau yang tepat serta teratur sesuai takaran dapat meningkatkan daya simpan tanaman sawi hijau. Harga yang tidak stabil pada sawi hijau membuat perencanaan usaha tani dan efisiensi budidaya sangat diperlukan agar tidak mengalami kerugian. Metode penanaman dalam polybag dipilih untuk mempermudah perawatan sawi hijau,menghemat biaya, dan bisa ditanam pada lahan terbatas. Tahap pengolahan media tanam tidak terlalu rumit dan tidak memerlukan biaya lebih pada pengolahan tanah dan pupuknya. Pemupukan dilakukan sebelum penyemaian, tepatnya setelah pembersihan gulma dengan menambahkan pupuk kandang agar mudah diserap oleh sawi hijau karena sudah terdekomposisi. Pemupukan susulan dan perawatan dilakukan tiap satu minggu sekali. Sawi hijau banyak diserang oleh ulat, belalang dan hama lain sehingga diperlukan penanganan hama yang tidak terlalu sulit hanya dengancara manual yaitu memotong atau membunuh hama dengan tangan dan mudah dilakukan dan hemat tenaga. Kendala yang dialami saat praktik budidaya sawi hijau yaitu mengalami kekurangan air karena melakukan egiatan tanam di musim kemarau dan sumur bor pun mengalami surut sehingga membuat sawi hijau memerlukan kesiapan panen dengan waktu yang lebih lama dari biasanya.