Fenomena yang sedang terjadi pada remaja saat ini adalah kesehatan mental dengan gangguan kecemasan menduduki peringkat pertama. Remaja dengan penggunaan sosial media lebih banyak menunjukkan masalah mental. Gangguan kecemasan diketahui dapat diprediksi dengan Anxiety Sensitivity. Teori komunikasi Elaboration Likelihood Model merupakan teori dasar untuk membuat konten sebagai paparan media yang akan dimanipulasi untuk mengetahui pengaruhnya terhadap Anxiety Sensitivity. Elaboration Likelihood Model terbagi menjadi 2 rute pemrosesan informasi yaitu rute sentral dan rute periferal. Bentuk konten yang digunakan ada 2 yaitu video dan gambar. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh paparan konten media sosial dengan teori ELM terhadap Anxiety Sensitivity pada remaja. Penelitian ini membentuk desain faktorial 2x2. Partisipan penelitian ini adalah siswa-siswi SMP Negeri 1 Surakarta berusia 14-17 tahun (N = 124). Partisipan dibagi menjadi 4 kelompok eksperimen dengan masing-masing kelompok berisi 31 siswa. Alat ukur yang digunakan adalah skala Anxiety Sensitivity Index-3 (α = 0.882). Hasil ANCOVA menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan antara kelompok pada aspek kekhawatiran kognitif (F(3, 119) = 3.09, p = 0.030, η² = 0.061) dan kekhawatiran sosial (F(3, 119) = 3.09, p = 0.030, η² = 0.059) pada Anxiety Sensitivity. Namun, tidak terdapat perbedaan signifikan pada aspek kekhawatiran fisik (F(3, 119) = 1.63, p = 0.186, η² = 0.031). Hasil post-hoc menunjukkan bahwa paparan Sentral*Video memiliki kekhawatiran kognitif yang secara signifikan lebih rendah dibandingkan dengan Periferal*Gambar (p = 0.024) dan paparan Periferal*Video memiliki kekhawatiran sosial yang secara signifikan lebih rendah dibandingkan dengan Periferal*Gambar (p = 0.016).