Latar Belakang: Oksidatif stres dan resistensi insulin berperan dalam
patogenesis Policystic Ovary Sindrom (PCOS). Curcuma longa mempunyai efek
antioksidan kuat dan meningkatkan sensitivitas insulin namun terkendala dengan
bioavailabilitasnya yang buruk. Salah satu solusinya adalah penggunaan teknologi
nano seperti Self-Nanoemulsifying Drug Delivery System (SNEDDS). Tujuan
penelitian ini adalah membuktikan pengaruh SNEDDS ekstrak Curcuma longa
terhadap perbaikan histopatologis dan hormonal tikus model PCOS.
Metode: Desain penelitian ini adalah penelitian eksperimental post-test only
control group design. Penelitian ini menggunakan 36 Tikus Wistar betina, umur
8-10 minggu, yang terbagi 6 kelompok: KN: tikus normal; K(+): tikus PCOS
diberi metformin 20mg/kgBB/hari; K(-): tikus PCOS tanpa perlakuan; P1, P2 dan
P3: tikus PCOS diberi SNEDDS ekstrak Curcuma longa 25, 50 dan 100
mg/kgBB/hari. Semua tikus kecuali kelompok KN dibuat model PCOS dengan
letrozol dan diet tinggi kolesterol tinggi fruktosa selama 21 hari dan diberikan
perlakuan selama 14 hari. Hari ke 15 semua tikus dikurbankan kemudian diambil
serum, ovarium, otot gastroknemius dan jaringan adiposa parametrial. Uji statistik
menggunakan Uji Anova dan Kruskal Wallis dengan tingkat signifikansi p<0>Hasil: Self-Nanoemulsifying Drug Delivery System (SNEDDS) ekstrak Curcuma
longa dosis 50 mg/kgBB meningkatkan ekspresi PPAR-γ sel adiposa, Glut-4 sel
otot, jumlah corpus luteum dan ketebalan lapisan granulosa serta menurunkan
kadar MDA. Selain itu seperti pada dosis 25 mg, dosis 50 mg juga menurunkan
kadar AMH, skor HOMA-IR, jumlah folikel preantral dan kista folikuler secara
bermakna (P<0>0,05) bahkan perbaikan pada kadar MDA,
jumlah corpus luteum dan jumlah kista folikuler pada kelompok perlakuan
SNEEDS Curcuma longa lebih baik dibandingkan dengan kelompok metformin
(P<0>Kesimpulan: Self-Nanoemulsifying Drug Delivery System (SNEDDS) ekstrak
Curcuma longa dosis 25 dan 50 mg/kgBB mampu memperbaiki histopatologis
dan hormonal tikus model PCOS melalui efek antioksidan dan sensitisasi insulin.