Tujuan penelitian ini adalah Penelitian ini bertujuan untuk (1) Menganalisis
politik pendidikan pada masa pergerakan nasional (2) Menganalisis peran pers bagi
pendidikan anak dan perempuan di Jawa pada masa pergerakan nasional.
Penelitian
ini
menggunakan metode penelitian sejarah dengan
menggunakan pendekatan komunikasi dan pendidikan. Sumber data dalam
penelitian ini berupa arsip dokumen sensus penduduk tahun 1930 dan surat kabar
di Jawa seperti surat kabar Soeloeh Peladjar, surat kabar Poetri Hindia, surat kabar
Matahari dan surat kabar Penoentoen Pikiran. Teknik pengumpulan data yang
digunakan yaitu studi kepustakaan di perpustakaan dan studi dokumen melalui
platform digital pada koleksi digital Perpusnas dan Universitas Leiden. Teknik
analisis data yang digunakan yaitu analisis historis berupa kritik ekstern, kritik
intern dan interpretasi. Prosedur penelitian yang dilakukan yaitu pemilihan topik,
heuristik, kritik sumber, interpretasi dan historiografi.
Hasil penelitian ini adalah (1) kebijakan politik pendidikan berupa
diskriminasi rasial, gradualisme, dualisme dan koordinasi. Kebijakan tersebut
mengakibatkan perempuan Jawa kesulitan dalam mengakses pendidikan Barat dan
hanya sebagian kecil perempuan yang berasal dari golongan bangsawan yang dapat
mengenyam pendidikan sekolah Barat. Sensus penduduk 1930 menunjukkan angka
melek huruf latin perempuan Jawa yaitu 33,7 ribu jiwa dari total penduduk
perempuan Jawa yaitu 20,9 juta jiwa. Angka tersebut menunjukkan bahwa hanya
sedikit perempuan Jawa yang dapat mengakses dan menggunakan surat kabar
sebagai media pendidikan khususnya golongan perempuan bangsawan yang tinggal
di perkotaan dan bisa membaca huruf latin. (2) Pers khususnya surat kabar yang
memuat pendidikan terdapat dalam surat kabar Soeloeh Peladjar, surat kabar Poetri
Hindia, surat kabar Matahari dan surat kabar Penoentoen Pikiran. Peran pers
sebagai media informasi dan media pendidikan anak ditemukan dalam bentuk
artikel pengetahuan umum, syair dan teka teki. Peran pers sebagai media hiburan
ditemukan dalam bentuk cerpen, fabel, dongeng dan hikayat. Peran pers sebagai
media informasi dan media pendidikan bagi perempuan berupa artikel pengetahuan
mengenai pernikahan, ilmu rumah tangga, ilmu mendidik dan merawat anak,
poligami, resep masakan dan seruan kaum perempuan dan kaum ibu di Jawa untuk
memperoleh pengajaran dan memberikan kesempatan bagi anak-anak perempuan
untuk mengenyam pendidikan di sekolah.