Desalinasi menjadi
solusi keterbatasan jumlah air bersih di dunia. Pengembangan alat desalinasi
banyak dilakukan di seluruh dunia salah satunya dengan penambahan Phase Change Material (PCM). Pemilihan
bahan PCM menjadi penting untuk memaksimalkan efisiensi dan produktivitas alat
desalinasi jenis single slope solar still.
Penelitian ini dilakukan dengan eksperimen membandingkan produktivitas antara solar still konvensional (CSS) dengan solar still yang ditambahkan variasi bio-PCM,
yaitu PCM lemak sapi (beef tallow)
(SSBT), dan PCM soybean wax (SSSB).
Hasil dari penelitian ini menunjukkan produktivitas CSS, SSSB, dan SSBT adalah
sebesar 1065 ml/hari, 1259 ml/hari, dan 746 ml/hari secara berturut-turut. Penurunan
produktivitas sebesar 29,93% pada SSBT dibandingkan dengan CSS terjadi karena
efek sifat termal beef tallow berupa
konduktivitas termal yang rendah dan supercooling
sehingga menjadi hambatan dalam memproduksi air distilat. Kenaikan produktivitas pada SSBT
terjadi karena konduktivitas termal soybean
wax yang tinggi, sehingga proses perpindahan panas dan evaporasi pada alat
terjadi lebih efektif. Efisiensi CSS, SSSB, dan SSBT secara berturut-turut
adalah 29,62%, 35,80%, dan 21,55%.