;
Penelitian ini
dilaksanakan untuk mendapatkan informasi kebutuhan media bagi guru bimbingan
dan konseling sebagai media layanan bimbingan karir studi lanjut dalam
meningkatkan self awareness siswa kelas XII, maka penelitian
ini bertujuan: 1) Menghasilkan media layanan bimbingan
karier ESDILA berbasis Smart Apps Creator (SAC) untuk meningkatkan self-awareness career studi lanjut siswa kelas XII SMA
Negeri Karangpandan. 2) Memperoleh kelayakan media layanan bimbingan karier
ESDILA berbasis Smart Apps Creator (SAC) dalam meningkatkan self-awareness career studi lanjut siswa kelas XII SMA
Negeri Karangpandan. 3) Menguji keefektifan media layanan bimbingan karier ESDILA berbasis Smart
Apps Creator (SAC) dalam meningkatkan self-awareness career studi lanjut siswa kelas XII SMA
Negeri Karangpandan.
Penelitian pengembangan ini mengadaptasi
model Allesi & Trollip dengan prosedur penelitian meliputi tahap analisis
kebutuhan, desain, pengembangan, implementasi, dan evaluasi. Setiap tahapan
penelitian dilakukan evaluasi pada masing-masing tahapannya. Tahap uji produk
di antaranya dilakukan uji alpha yaitu proses validasi oleh 1 orang ahli
materi, dan 1 orang ahli media kemudian direvisi. Tahap uji beta melibatkan
guru bimbingan dan konseling serta peserta didik untuk kemudian dilakukan
revisi dan diuji efektifitasnya. Instrumen yang digunakan di antaranya angket
validasi materi, validasi media dan respon pengguna. Teknik analisis data yang
digunakan adalah deskriptif kuantitatif
dan uji-t.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1)
Evaluasi ahli menghasilkan koefisien Aiken V sebesar 0.89, yang mengindikasikan
bahwa ESDILA layak digunakan sebagai media untuk meningkatkan self-awareness karier studi lanjut; 2) Uji
kegunaan (uji beta) menunjukkan bahwa media ini memenuhi kriteria kegunaan
dengan kategori baik; 3) Secara signifikan, ESDILA lebih efektif dibandingkan
metode bimbingan konvensional, terbukti dari nilai t hitung (5.990) yang lebih
besar dari t tabel (1.972) serta p-value
< 0>Cohen's d sebesar 0.84 (kategori besar).
Selain itu, setelah menggunakan ESDILA, persentase siswa yang merasa kurang
informasi tentang diri sendiri menurun dari 82.55% menjadi hanya 3.59%. Sehingga aplikasi ESDILA layak digunakan
dan efektif dalam meningkatkan self-awareness karier siswa. Aplikasi ini tidak hanya mempermudah akses informasi,
tetapi juga mampu meningkatkan minat siswa dalam menerima layanan bimbingan
karier secara mandiri dan berkesinambungan. Implementasi ESDILA diharapkan
dapat menjadi solusi inovatif dalam layanan bimbingan karier berbasis teknologi
di lingkungan sekolah, sekaligus memperkenalkan identitas layanan Bimbingan dan
Konseling secara lebih luas kepada seluruh warga sekolah.